Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) akan memimpin upacara peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh di lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh pada Jumat pagi ini. Turut serta mendampingi JK, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (26/12/2014), usai memimpin upacara peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh, Wapres JK akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman. Setelah itu JK dijamu makan siang di Pendopo Gubernur Aceh. Dan sore harinya, JK dijadwalkan kembali ke Jakarta.
Buat mengamankan kunjungan JK, pihak TNI dan Polri mengerahkan 3.929 personel. Aparat keamanan akan menjaga beberapa titik yang dilewati JK selama di Aceh. Seperti di sekitar bandara, lapangan Blang Padang, dan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Acara puncak peringatan tsunami Aceh direncanakan akan dihadiri pula puluhan duta besar negara donor yang ikut serta membangun Aceh, serta sekitar 5.000 undangan. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak dijadwalkan turut menghadiri peringatan tersebut.
Rangkaian acara dimulai sejak kemarin. Mulai dari Aceh Berzikir, upacara peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh, Pameran Kebencanaan, Seni Kreatif, Pameran Foto dengan Tema Rekonstruksi dan Pengurangan Risiko Bencana, Malam Kesenian Aceh atau Malam Apresiasi, dan Run ID/Tsunami 10 K.
Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh juga digelar sebagai wujud syukur dan terima kasih warga Serambi Mekah kepada dunia yang telah menolong mereka.
Pada Minggu pagi 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9.1 skala Richter disusul tsunami memorak-porandakan wilayah yang terkenal dengan sebutan Serambi Mekah
Baca Juga
Merujuk data Pemerintah Provinsi Aceh, bencana tersebut mengakibatkan 126.741 jiwa meninggal, 93.285 orang hilang, 500 ribu warga kehilangan tempat tinggal, dan hampir 750 ribu orang kehilangan pekerjaan.
Advertisement
Warga Aceh kemudian bangkit kembali setelah diterjang gelombang tsunami setinggi sekitar 30 meter pada 10 tahun silam tersebut. Setelah sempat hancur, kini Aceh menjelma sebagai sebuah provinsi yang lebih maju dan lebih waspada terhadap bencana.
Saat tiba di Banda Aceh, kemarin, JK menilai Aceh sudah banyak mengalami perubahan. Terutama dengan meningkatnya pembangunan pasca-tsunami 10 tahun silam, sehingga kehidupan sudah normal lagi.
"Pasti banyak hal yang berubah seperti semangat, fasilitas, bangunan dan begitu banyak yang sudah berubah. Tapi yang terpenting masyarakat (Aceh) tetap semangat," kata JK kepada para wartawan. (Ans)