Blusukan ke Pasar Kedoya, Djarot Ancam Copot Kepala Pasar

Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli dan bau sampah yang menyengat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 27 Jan 2015, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 16:30 WIB
Djarot Saiful Hidaya
Djarot Saiful Hidayat Calon wakil gubernur DKI Jakarta (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Pasar Jaya Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kunjungan Djarot itu pun tak disia-siakan pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli dan bau sampah yang menyengat.

Setibanya di pasar, Djarot pun langsung mencium bau tak sedap dari sampah yang sedang diangkut. Pasalnya tempat sampah berukuran besar berada tepat di depan pasar.

"Baunya kok nggak enak banget ini. Sudah berapa lama tidak diangkut?" kata Djarot sambil menutup hidung di Pasar Jaya Kedoya, Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Mendengar pertanyaan Djarot itu, Lurah Kedoya Ahmad Latif mengaku bahwa sampah setiap hari diangkut. Bahkan saat ini sedang dilakukan pengangkutan. Djarot tidak percaya begitu saja apa yang disampaikan sang lurah.

"Tidak mungkin ini hanya satu hari, pasti sudah seminggu ini. Ndak percaya saya," lanjut Djarot.

Kemudian Djarot pun memanggil Kepala Pasar Jaya Kedoya Dede Tabrizi. Berbeda dengan keterangan yang disampaikan Pak Lurah, Dede mengakui kalau sampah memang sudah satu pekan lebih tidak diangkut, hal itu disebabkan karena truk pengangkut sampah tidak bisa dihubungi.

"Kita sudah telepon terus pak, tapi dibilang tidak ada truk sampahnya. Makanya sudah satu minggu baru diangkut," ucap Dede.

"Nah, ini Pak Kepala pasar bilang seminggu, kamu (Lurah) bilang sehari. Ini berarti ndak dikontrol dong," ucap Djarot.

Saat mengerumuni Djarot, para pedagang pun mengeluhkan sepinya pasar dan bau sampah yang menyengat setiap harinya. Sehingga pembeli enggan bertandang ke pasar.

"Sampahnya bau pak, sudah berminggu-minggu tidak diangkut. Jadi kan pembeli tidak mau masuk karena bau. Masa taruh tempat sampah di depan gitu," kata pedagang buah-buahan, Sutini.

Ia pun meminta agar tempat sampah dipindah ke bagian belakang pasar. Sebab jika tempat sampah terletak di depan, banyak warga yang juga memanfaatkan untuk membuang sampah rumah tangganya. "Itu kan jadinya bukan hanya sampah pasar saja, warga juga buang sampah ke situ, karena terbuka," ujarnya.

Dia juga meminta kepada Djarot, agar menertibkan pedagang kaki lima di depan pasar. Karena hal tersebut juga salah satu faktor sepinya pasar. "Pedagang di depan juga ditertibkan pak, kita disini sepi sekali," ucapnya.

Mendengar keluhan para pedagang, Djarot pun kemudian meminta Kepala Pasar dan Lurah Kedoya untuk menyelesaikan persoalan sampah dan sepinya pasar dalam waktu sebulan.

"Saya nggak mau tahu, ini tanggung jawab kamu sebagai Kepala Pasar. Saya kasih waktu sebulan, kalau tidak tuntas, kamu sudah tahu kan risikonya," ancam Djarot kepada Dede.

"Siap Pak, kalau belum tuntas, saya siap untuk distafkan," ucap Dede.

Usai mengunjungi pasar, Djarot pun langsung pergi melanjutkan kunjungan blusukannya ketempat lain. Rencananya, usai dari pasar tersebut, Djarot akan mengecek pembangunan normalisasi sungai di Cengkareng Drain. (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya