Wejangan BJ Habibie untuk Jokowi Sikapi KPK-Polri

Habibie optimististis pemerintahan di bawah Presiden Jokowi dapat lebih lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 29 Jan 2015, 21:24 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2015, 21:24 WIB
BJ Habibie
BJ Habibie (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 RI BJ Habibie bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Habibie banyak menyampaikan nasihat dan wejangan kepada Jokowi terkait kepemimpinannya sebagai presiden. Salah satu yang menjadi sorotan Habibie adalah masalah hubungan KPK dan Polri.

Habibie meminta agar Presiden Jokowi tidak hanya memikirkan persoalan ribut-ribut masalah KPK dan Polri, namun juga harus tetap menjalankan berbagai program pro-rakyat yang selama ini telah dicanangkan kabinet kerja Jokowi-JK.

"Sekarang kita kerja deh. Jangan itu saja. Bagaimana pembangunan? Bagaimana kita tingkatkan produktivitas? Bagaimana kerja pemerataan? Oke. Jangan semua fokus ke situ. Sudah deh. Sudah dikatakan, tunggu," ujar Habibie di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Karena itu, ia berharap, kisruh antara 2 lembaga penegak hukum tersebut dapat segera terselesaikan. Kuncinya, menurut Habibie, KPK dan Polri harus objektif dan membuat keputusan berdasarkan kepentingan hukum dan bukan bersifat politis.

"Penegak hukum itu harus objektif tetapi subjektif pada kepentingan rakyat. Untuk menjelaskan itu tidak bisa itu saya jelaskan di sini, diekspose. Jangan menurut UU begini...semua undang-undang itu objektif, tetapi kalau kita lihat pada akhirnya rakyat, nggak?" ucap dia.

Walau diawal pemerintahannya diguncang kasus yang melibatkan KPK-Polri, Habibie optimistis  pemerintahan di bawah Presiden Jokowi dapat lebih lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya.

“Saya yakin he must be better dari eyangnya, dari pakdenya (Habibie). Kalau nggak ya nggak ada progress. Lihat kesuksesan kepemimpinan itu dilihat dari kesuksesan yang dipimpinnya,” kata Habibie.

Terkait dengan panggilan pakde yang ia sebut, Habibie mengatakan dia datang sebagai saudara tua Jokowi. Ia pun mengaku punya panggilan tersendiri untuk dirinya terhadap generasi di bawahnya. Di hadapan Jokowi yang usianya di atas 40 tahun, dia memposisikan sebagai pakde atau paman. ‎

“Saya yakin, ayahnya dia atau eyangnya dari generasi Pak Habibie akan bersyukur kalau Anda lebih baik dari sebelumnya," ucap Habibie. (Mvi/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya