Pengacara: Budi Gunawan Juga Alami Teror

Razman menjelaskan, teror terhadap Budi Gunawan dan juga dirinya diterima melalui telepon.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 13 Feb 2015, 15:37 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2015, 15:37 WIB
Komisi III DPR Setuju Budi Gunawan Jadi Kapolri
Komjen Pol Budi Gunawan menyimak pertanyaan yang diajukan kepadanya saat uji kelayakan dan kepatutan di ruang Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah pegawai KPK mengaku mendapat teror, kini giliran pihak Komjen Pol Budi Gunawan yang juga mengaku mendapat teror. Hal itu diungkapkan salah seorang pengacaranya, Razman Nasution.

"Saya ingin katakan persoalan teror dan tekan menekan kami pun mengalami itu. Saya mengalami sendiri. Pak BG juga diteror. Tapi tidak diekspos keluar," ujar Razman di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Razman menjelaskan, teror terhadap Budi Gunawan dan juga dirinya diterima melalui telepon. Saat berada di DKPP untuk mengurus PPP kubu Djan Faridz, ada orang yang meneleponnya. Sang penelepon itu mencari dan mengancam akan membunuhnya.

"Sementara, teror ke Pak BG (juga lewat telepon) dan Pak BG nggak merespons itu. Teror itu jangan kita anggap sesuatu yang luar biasa sehingga menimbulkan konflik di antara kita. Pak BG orangnya nggak seperti itu. Beliau begitu dapat teror langsung ganti nomor telepon," jelas dia.

Razman juga mengkritisi sikap KPK yang sebentar-sebentar mengadu pada publik, termasuk juga soal teror yang diterima pegawai lembaga tersebut. Bila ada teror, sebaiknya tidak diungkap ke publik, melainkan melapor langsung pada pihak berwajib, yaitu Polri.

"Tekanan itu bukan berarti kita harus sampaikan ke rakyat kalau ada teror. Sampaikan ke polisi," ujar dia.

"Jadi maksud saya kalau boleh sebagai penegak hukum, kalau ada teror-teror ya sampaikan pada institusi yang berwajib. Kalau tidak, artinya kan tidak percaya (pada Polri)," tandas Razman. (Ali/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya