Baru 30 Sekolah di Jakarta yang Terapkan UN Berbasis Komputer

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mengaplikasikan sistem baru dalam Ujian Nasional (UN) 2015.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Apr 2015, 10:55 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2015, 10:55 WIB
Begini Suasana Uji Coba UN Berbasis Komputer di SMA 30
Seorang Pelajar melakukan uji coba Ujian Nasional berbasis Komputer, di SMA Negeri 30, Jakarta, Rabu (1/4/2015). Kemendikbud akan melakukan ujicoba ujian nasional (UN) online mulai pekan depan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mengaplikasikan sistem baru dalam Ujian Nasional (UN) tahun 2015 ini. UN serentak untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajatnya itu menggunakan sistem Computer Base Test (CBT).

Untuk di Jakarta, total sekolah yang menjajal sistem CBT baru berjumlah 30 sekolah. Rinciannya, 26 SMK, 3 SMA, dan 1 SMP.

"Itu yang sudah memenuhi syarat dan diizinkan Kemendikbud untuk mengikuti ujian online," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman usai meninjau pelaksanaan UN di SMA Santa Ursula, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).

Arie mengatakan, di 30 sekolah itu baik para murid ataupun pengadaan alat untuk ujiannya telah siap dalam melaksanakan UN dengan sistem CBT.

"Ketentuannya sudah dipenuhi bahkan ada cadangan 10 persen. Sekolah yang mengikuti CBT seluruhnya sudah siap. Baik siswa, peralatannya, sistemnya, jaringannya dan pasokan energi sudah disiapkan sebaik-baiknya," tutur Arie.

Tak hanya itu, Arie juga telah menjamin pasokan listrik untuk tiap sekolah yang melaksanakaan UN akan aman. Disdik DKI telah meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk tetap mempertahankan pasokan listrik di tiap sekolah.

"Kami sudah mengirim surat pada PLN jadi bukan hanya sekolah-sekolah yang mengikuti ujian online tapi juga seluruh sekolah lainnya. Kami minta untuk bantu jaga listrik biar tetap hidup," jelas dia.

Sementara itu, sambung Arie, hingga kini belum ada keluhan dari 26 sekolah yang menerapkan sistem UN berbasis komputer ini. Menurut Arie, sistem ini malah lebih efisien dalam melakukan pengiriman soal.

"Kita ketahui CBT ini rintisan yang secara bertahap akan terus kita lakasanakan kita bayangkan misalnya di pulau terpencil pengiriman naskah kan betul-betul memakan waktu biaya dan sebagainya, maka pada saatnya nanti dengan CBT akan lebih efisien," tutup Arie. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya