Bupati Kobar Apresiasi Peran Warga Saat Evakuasi Airasia QZ 8501

Masyarakat yang membantu pencarian mendapatkan penghargaan dari Bupati.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Apr 2015, 19:15 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 19:15 WIB
Bupati Kobar Apresiasi Peran Warga Saat Evakuasi Airasia QZ 8501
Masyarakat yang membantu pencarian mendapatkan penghargaan dari Bupati.

Liputan6.com, Pangkalan Bun Peran elemen masyarakat saat evakuasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura di daerah Pangkalan Bun cukup membanggakan. Mereka itu terdiri dari para nelayan dan penyelam.

“Masyarakat secara sukarela turut ambil bagian dalam proses evakuasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di dekat daerah Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, ” kata Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar saat peresmian monumen keselamatan penerbangan di Pantai Sungai Umbang, Rabu (15/4/2015).

Nelayan yang turut membantu tersebut, adalah Darsono, Rahmat dan Pendi dengan membantu proses evakuasi tragedi kemanusian yang menewaskan 162 korban yang sebagian besar Warga Negara Indonesia (WNI).

“Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat memberikan apresiasi kepada nelayan, berupa sertifikat dan bantuan perahu untuk membantu dan meningkatkan pencaharian mereka sebagi nelayan, ” ujarnya.

Sementara itu, kepada para penyelam tradisional juga turut diberikan penghargaan dari pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat atas peran turus mereka menuruni laut dengan kedalaman lebih dari dua puluh meter.

“Para penyelam tradisional secara tulus membantu proses pengambilan jenazah korban dari dasar laut ke permukaan. Penghargaan diberikan berupa, sertifikat dan alat untuk menyelam, ” ujarnya.

Selain itu, pasca pembangunan monumen keselamatan penerbangan itu dilaksanakan diharapkan akhir tahun ini selesai. Sehingga, setiap tahun bisa diperingati oleh keluarga korban dan masyarakat semuanya.

“Monumen tersebut tidak hanya menjadi tempat peringatan jatuhnya pesawat Airasia, tapi bisa menjadi wisata sejarah untuk keselamatan penerbangan nasional, ” ujarnya.

Untuk mewujudkan sebagai wisata sejarah, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan pihak terkait lainnya yang akan menempatkan kotak hitam (black box) di atas monumen tersebut.

“Kami sudah berkomunikasi dengan KNKT terkait akan ditempatkan kotak hitam dari pesawat Airasia QZ 8501 di atas monumen tersebut. Pihak KNKT bisa menyetujui asalkan telah selesai diteliti," tandasnya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya