Apa Penyebab Payudara Sakit, Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab payudara sakit bisa beragam, mulai dari perubahan hormonal hingga kondisi medis. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya di sini.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 08 Apr 2025, 11:33 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 11:33 WIB
apa penyebab payudara sakit
apa penyebab payudara sakit ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nyeri atau rasa sakit pada payudara merupakan keluhan yang umum dialami oleh banyak wanita. Meski seringkali tidak berbahaya, rasa nyeri ini bisa menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang berbagai penyebab payudara sakit, gejala yang menyertainya, serta cara mengatasi dan mencegahnya.

Pengertian Nyeri Payudara (Mastalgia)

Nyeri payudara, yang dalam istilah medis disebut mastalgia, adalah sensasi tidak nyaman atau rasa sakit yang terjadi pada jaringan payudara. Rasa sakit ini bisa bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat mempengaruhi satu atau kedua payudara. Mastalgia bisa terjadi secara berkala (siklik) atau terus-menerus (non-siklik).

Nyeri payudara siklik biasanya terkait dengan siklus menstruasi dan perubahan hormonal. Rasa sakit ini umumnya muncul beberapa hari sebelum menstruasi dimulai dan mereda setelah menstruasi berakhir. Sementara itu, nyeri payudara non-siklik tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain.

Penting untuk dipahami bahwa meskipun nyeri payudara bisa menimbulkan kecemasan, sebagian besar kasus tidak berkaitan dengan kanker payudara. Namun, jika rasa sakit berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Penyebab Utama Payudara Sakit

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan rasa sakit pada payudara. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama yang perlu diketahui:

1. Perubahan Hormonal

Fluktuasi hormon merupakan penyebab paling umum dari nyeri payudara, terutama yang bersifat siklik. Perubahan kadar estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi dapat menyebabkan payudara membengkak dan terasa nyeri. Kondisi ini sering terjadi pada fase luteal (sekitar 3-5 hari sebelum menstruasi) dan biasanya mereda saat menstruasi dimulai.

Selain siklus menstruasi, perubahan hormonal yang dapat menyebabkan nyeri payudara juga terjadi pada kondisi berikut:

  • Kehamilan: Terutama pada trimester pertama, ketika payudara mulai mempersiapkan diri untuk menyusui.
  • Menyusui: Perubahan hormonal dan aktivitas menyusui dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada payudara.
  • Menopause: Fluktuasi hormon selama masa transisi menopause dapat mempengaruhi sensitivitas payudara.
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal: Pil KB, suntik KB, atau alat kontrasepsi hormonal lainnya dapat mempengaruhi kadar hormon dan menyebabkan nyeri payudara.

2. Perubahan Fibrokistik Payudara

Perubahan fibrokistik adalah kondisi jinak yang umum terjadi pada wanita usia subur. Kondisi ini ditandai dengan pembentukan jaringan fibrosa dan kista kecil di dalam payudara, yang dapat menyebabkan rasa nyeri, terutama menjelang menstruasi. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk benjolan yang dapat diraba, sensasi penuh atau berat pada payudara, dan perubahan tekstur payudara.

Meskipun perubahan fibrokistik bukan kondisi yang berbahaya, gejala-gejalanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran. Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan yang signifikan pada payudara.

3. Mastitis

Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang paling sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada wanita yang tidak menyusui. Mastitis disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui puting susu atau melalui luka pada kulit payudara.

Gejala mastitis meliputi:

  • Nyeri payudara yang intens
  • Pembengkakan
  • Kemerahan pada area yang terinfeksi
  • Sensasi panas pada payudara
  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan

Mastitis memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi. Pengobatan biasanya melibatkan antibiotik dan manajemen gejala seperti kompres hangat dan istirahat yang cukup.

4. Cedera atau Trauma Payudara

Cedera fisik pada payudara dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Ini bisa terjadi akibat berbagai penyebab, seperti:

  • Benturan langsung pada payudara
  • Olahraga intensif tanpa dukungan yang memadai
  • Penggunaan bra yang tidak sesuai ukuran
  • Prosedur medis seperti biopsi atau operasi payudara

Rasa sakit akibat cedera biasanya bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu. Namun, jika rasa sakit berlangsung lama atau disertai dengan pembengkakan yang signifikan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

5. Kista Payudara

Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam jaringan payudara. Kista ini umumnya jinak dan dapat muncul sebagai benjolan yang teraba di payudara. Meskipun sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala, beberapa wanita mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan, terutama jika kista berukuran besar.

Karakteristik kista payudara meliputi:

  • Benjolan bulat atau oval dengan batas yang jelas
  • Dapat bergerak saat disentuh
  • Mungkin terasa lunak atau keras
  • Ukuran dapat berubah selama siklus menstruasi

Diagnosis kista biasanya dilakukan melalui USG payudara. Dalam banyak kasus, kista tidak memerlukan pengobatan khusus dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun, jika kista menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan, dokter mungkin merekomendasikan aspirasi (pengambilan cairan) atau pengobatan lain.

Gejala yang Menyertai Nyeri Payudara

Selain rasa sakit atau nyeri, ada beberapa gejala lain yang mungkin menyertai masalah pada payudara. Penting untuk memperhatikan gejala-gejala ini karena dapat membantu dalam diagnosis dan penentuan penyebab nyeri payudara. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan:

1. Perubahan Ukuran atau Bentuk Payudara

Perubahan ukuran atau bentuk payudara yang tiba-tiba atau tidak simetris bisa menjadi tanda adanya masalah. Ini bisa termasuk:

  • Pembengkakan yang tidak normal pada salah satu atau kedua payudara
  • Penyusutan ukuran payudara yang tidak dapat dijelaskan
  • Perubahan kontur payudara, seperti cekungan atau tonjolan yang tidak biasa

2. Perubahan pada Kulit Payudara

Perhatikan jika ada perubahan pada tekstur atau warna kulit payudara, seperti:

  • Kemerahan atau ruam yang tidak hilang
  • Kulit yang terlihat seperti kulit jeruk (peau d'orange)
  • Penebalan atau pengerutan kulit payudara
  • Luka atau lecet yang tidak sembuh-sembuh

3. Perubahan pada Puting

Gejala yang berkaitan dengan puting susu juga perlu diperhatikan, termasuk:

  • Puting yang tertarik ke dalam (retraksi puting)
  • Perubahan arah atau posisi puting
  • Keluarnya cairan dari puting (selain ASI pada ibu menyusui)
  • Ruam atau perubahan warna pada puting dan areola

4. Benjolan atau Penebalan

Adanya benjolan atau area yang terasa lebih tebal di payudara bisa menjadi tanda berbagai kondisi, baik yang jinak maupun yang berpotensi serius. Perhatikan karakteristik berikut:

  • Ukuran dan tekstur benjolan
  • Apakah benjolan terasa sakit saat disentuh
  • Apakah benjolan bergerak bebas atau terasa menempel
  • Perubahan ukuran benjolan seiring waktu

5. Nyeri yang Menyebar

Dalam beberapa kasus, nyeri payudara mungkin menyebar ke area sekitarnya, seperti:

  • Ketiak
  • Lengan atas
  • Bahu
  • Leher

6. Gejala Sistemik

Beberapa kondisi yang menyebabkan nyeri payudara mungkin juga disertai dengan gejala sistemik, seperti:

  • Demam
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Keringat malam

Penting untuk diingat bahwa kehadiran gejala-gejala ini tidak selalu menandakan kondisi yang serius, tetapi tetap perlu dievaluasi oleh profesional medis. Jika Anda mengalami kombinasi dari gejala-gejala ini, terutama jika berlangsung lebih dari beberapa minggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Diagnosis Nyeri Payudara

Diagnosis nyeri payudara melibatkan beberapa tahapan untuk menentukan penyebab dan menentukan penanganan yang tepat. Proses diagnosis biasanya mencakup:

1. Anamnesis (Riwayat Medis)

Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait gejala yang Anda alami, seperti:

  • Kapan nyeri mulai terasa?
  • Apakah nyeri terkait dengan siklus menstruasi?
  • Bagaimana karakteristik nyeri (tajam, tumpul, berdenyut)?
  • Apakah ada faktor yang memperburuk atau meringankan nyeri?
  • Riwayat kesehatan keluarga, terutama terkait kanker payudara
  • Penggunaan obat-obatan atau suplemen

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara, yang meliputi:

  • Inspeksi visual untuk melihat perubahan bentuk, ukuran, atau warna payudara
  • Palpasi (perabaan) untuk mendeteksi adanya benjolan atau area yang menebal
  • Pemeriksaan kelenjar getah bening di sekitar payudara dan ketiak

3. Pemeriksaan Penunjang

Tergantung pada hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter mungkin merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Mammografi: Pencitraan sinar-X payudara untuk mendeteksi abnormalitas
  • Ultrasonografi (USG) payudara: Menggunakan gelombang suara untuk mencitrakan jaringan payudara
  • MRI payudara: Memberikan gambaran detail jaringan payudara menggunakan medan magnet
  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis, jika ditemukan area yang mencurigakan

4. Tes Laboratorium

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meminta tes darah atau tes hormon untuk mengevaluasi kondisi kesehatan umum atau mendeteksi ketidakseimbangan hormonal yang mungkin berkontribusi pada nyeri payudara.

Penanganan dan Pengobatan Nyeri Payudara

Penanganan nyeri payudara tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa pendekatan yang mungkin direkomendasikan:

1. Manajemen Nyeri Non-Farmakologis

  • Kompres hangat atau dingin pada area yang sakit
  • Penggunaan bra yang mendukung dengan baik, terutama saat berolahraga
  • Teknik relaksasi dan manajemen stres
  • Pijat lembut pada area payudara untuk meningkatkan sirkulasi

2. Pengobatan Farmakologis

  • Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan peradangan
  • Acetaminophen untuk manajemen nyeri
  • Dalam kasus tertentu, dokter mungkin meresepkan obat hormonal untuk menyeimbangkan kadar hormon

3. Perubahan Gaya Hidup

  • Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Meningkatkan asupan serat dalam diet
  • Olahraga teratur dengan intensitas sedang

4. Pengobatan Spesifik

  • Untuk mastitis: Antibiotik dan manajemen nyeri
  • Untuk kista: Aspirasi cairan jika diperlukan
  • Untuk perubahan fibrokistik: Manajemen gejala dan pemantauan rutin

5. Terapi Alternatif

Beberapa wanita melaporkan manfaat dari terapi alternatif seperti:

  • Akupunktur
  • Suplemen herbal (selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan)
  • Yoga atau meditasi untuk manajemen stres

Pencegahan Nyeri Payudara

Meskipun tidak semua penyebab nyeri payudara dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko dan frekuensi nyeri payudara:

1. Menjaga Kesehatan Payudara

  • Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin
  • Ikuti jadwal pemeriksaan payudara dan mammografi yang direkomendasikan dokter
  • Gunakan bra yang sesuai ukuran dan memberikan dukungan yang baik

2. Pola Makan Sehat

  • Konsumsi makanan kaya serat, buah, dan sayuran
  • Batasi asupan lemak jenuh dan makanan olahan
  • Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
  • Pastikan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup

3. Gaya Hidup Aktif

  • Lakukan olahraga teratur, minimal 30 menit per hari
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Hindari merokok

4. Manajemen Stres

  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat
  • Tidur yang cukup dan berkualitas

5. Penggunaan Kontrasepsi yang Tepat

Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal dan mengalami nyeri payudara, diskusikan dengan dokter tentang kemungkinan mengubah jenis atau dosis kontrasepsi.

Kapan Harus Ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus nyeri payudara tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Nyeri payudara yang intens dan tidak mereda
  • Adanya benjolan baru atau perubahan pada benjolan yang sudah ada
  • Perubahan pada kulit payudara atau puting
  • Keluarnya cairan dari puting (selain ASI pada ibu menyusui)
  • Nyeri payudara yang disertai demam atau gejala infeksi lainnya
  • Nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Riwayat keluarga dengan kanker payudara

Ingatlah bahwa deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan payudara. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan payudara Anda.

Kesimpulan

Nyeri payudara adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak wanita dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormonal hingga kondisi medis tertentu. Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan cara penanganannya.

Dengan mengenali gejala, melakukan pemeriksaan rutin, dan menjalani gaya hidup sehat, Anda dapat mengurangi risiko dan frekuensi nyeri payudara. Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau nyeri yang tidak kunjung reda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Kesehatan payudara adalah bagian penting dari kesehatan wanita secara keseluruhan, dan perhatian yang tepat dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius di masa depan.

Ingatlah bahwa setiap wanita unik, dan apa yang normal bagi satu orang mungkin tidak normal bagi yang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengenal tubuh Anda sendiri dan selalu waspada terhadap perubahan apa pun. Dengan pengetahuan yang tepat dan perawatan yang baik, Anda dapat menjaga kesehatan payudara Anda dalam jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya