Ahok: Tekan Prostitusi? Tanya Sama yang Melarang

"Dari zaman nabi sudah ada prostitusi, saya juga bingung caranya," kata Ahok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Mei 2015, 11:06 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 11:06 WIB
Ahok Jadi Saksi Penandatangan Kontrak MRT
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.(Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dibuat pusing dengan maraknya prostitusi di Jakarta. Dia seakan sudah bingung dan putus asa menekan berkembangkanya prostitusi yang semakin modern.

"Tanya sama yang ngelarang-ngelarang prostitusi supaya kasih tahu saya caranya (menekan prostitusi)," kata Gubernur Ahok, Senin (11/5/2015).

Sejak kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin, wanita yang menjajakan diri lewat media sosial terungkap, Satpol PP di wilayah DKI Jakarta mulai merazia beberapa rumah kos yang disinyalir menjadi tempat prostitusi terselubung. Namun, tindakan ini masih belum bisa menekan praktik prostitusi. Bahkan, polisi kembali menangkap mucikari dan PSK yang diduga kuat merupakan artis berinisial AA.

"Karena saya dari kecil, dari zaman nabi sudah ada prostitusi, saya juga bingung caranya," pungkas Ahok.

Gubernur Ahok sebelumnya mewacanakan melegalkan bisnis prostitusi. Wacana tersebut sengaja dilempar agar warga Jakarta sadar betul dengan banyaknya tempat prostitusi di Ibukota.

Menurut dia, tidak ada solusi untuk memberantas dan mencegah prostitusi di Jakarta. Praktik prostitusi di Jakarta sudah ada sejak lama sehingga sulit dihilangkan.

"Enggak mungkin ada solusi. Kita hanya bisa meminimalisasi. Ada manusia, pasti ada seperti itu (prostitusi)," kata Ahok beberapa waktu lalu.

Ahok mencontohkan, sejumlah tempat prostitusi yang telah dibongkar seperti di Kramat Tunggak dan di Gang Dolly, Surabaya, Jawa Timur, malah menimbulkan makin menjamurnya praktik prostitusi. Khususnya di jalanan, bukan lagi di tempat prostitusi.

Jajaran Polrestro Jakarta Selatan mengungkap jaringan prostitusi. Kali ini tidak main-main, muncikari yang ditangkap bisa menjajakan PSK dengan harga Rp 80 juta-Rp 200 juta.

'Wanita penghibur' yang ditawarkan muncikari AA bukan dari kalangan bisa. Mulai artis hingga model majalah dewasa disebut-sebut masuk dalam 200 wanita 'koleksi' sang muncikari. Dalam penangkapan itu, polisi juga menangkap artis AA. AA ditangkap bersama sang muncikari saat diduga akan melayani pelanggannya di hotel bintang 5. (Mvi/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya