Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat kembali diresahkan dengan kemunculan beras plastik. Beras berbahaya ini ditemukan di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Menanggapi itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja atau Ahok mengatakan, belum mendapat informasi lebih lanjut tentang penemuan itu. Dia juga belum tahu kemungkinan beras plastik itu berasal dari Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
"Aku belum dapat laporan. Nanti aku cek. Itu polisi yang nanganin," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Ketidaktahuan serupa juga diungkapkan Diretur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Dwi Ananto. Tapi Dwi meyakini beras plastik itu tidak mungkin berasal dari Pasar Induk Cipinang.
"Saya belum tahu. Nanti saya coba cari informasinya. Tapi saya yakin itu bukan berasal dari Pasar Induk Cipinang," kata Dwi.
Dwi menambahkan, petugas kepolisian harus mengusut tuntas keberadaan beras plastik yang sudah meresahkan masyarakat. Dia meminta masyarakat melaporkan jika ada penemuan beras serupa di sekitar mereka.
"Kalau memang ada pabriknya kasih tahu. Biar kami usut," tutup dia. (Ali)
Kata Ahok Soal Temuan Beras Plastik di Bekasi
Beras berbahaya ini ditemukan di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
diperbarui 19 Mei 2015, 22:28 WIBDiterbitkan 19 Mei 2015, 22:28 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Survei PUSKAPI, Banyak Warga Musi Banyuasin Belum Tahu Ada Pilkada Sumsel 2024
Waktu Terbaik Sholat Taubat, Lengkap dengan Bacaan Dzikir dan Doanya
Maruarar Sirait: Jokowi dan Prabowo Hanya Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Jelajah Keunikan dan Pesona Pulau Tikus Bengkulu
Galaksi Hantu NGC 4535 Contoh Sempurna Galaksi Spiral di Alam Semesta
Kemenag Gorontalo Lambat Cairkan Tukin P3K, Mahasiswa Ikut Protes
Cara agar Terkoneksi dengan Allah saat Sholat, Ini Kuncinya Kata UAH
Deretan WAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Mulai Atlet hingga Model Internasional
Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?
Intip Sejarah di Balik Megahnya Gedung Sate Bandung
OVO Perangi Judi Online, Sinergi dengan Pemerintah dan Swasta
Dugaan Korupsi Nyaris Rp1 Miliar, Dua Mantan Pegawai RSUD Embung Fatimah Batam jadi Tersangka