Ahok: PKL di Lenggang Jakarta Bisa Kembali ke Trotoar, Asal...

Ahok mempersilakan para pedagang yang tidak kuat berjualan bisa langsung keluar dan kembali ke trotoar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Mei 2015, 22:23 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 22:23 WIB
Ahok Resmikan Pusat Kuliner Lenggang Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berbincang dengan salah satu pedangang usai meresmikan kantin Lenggang Jakarta di kawasan IRTI Monas, Jakarta, Jumat (22/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) Lenggang Jakarta baru saja diresmikan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempersilakan para pedagang yang tidak kuat berjualan bisa langsung keluar dan kembali ke trotoar.

Pedagang yang diperbolehkan kembali berjualan di trotoar tentu memiliki kriteria khusus. Mereka harus melapor kepada petugas agar ditempatkan kembali di trotoar yang juga telah terdaftar.

"Mereka (PKL yang ada di Lenggang Jakarta) mau kembali ke jalanan boleh. Kita daftarkan nanti Anda mau berjualan di jalan mana? Kita atur nanti. Silakan," kata Ahok di Lenggang Jakarta, Monas, Jakarta, Jumat (22/5).

Beberapa waktu sebelum diresmikan ada kekhawatiran proyek ini gagal karena sepi pengunjung. Tapi, lambat laun kemajuan mulai terlihat. Ahok bahkan menjadikan Lenggang Jakarta sebagai lokasi percontohan kawasan PKL.

"Tidak mungkin sepi kalau sudah buka. Mereka tinggal pilih yang merasa sepi mau keluar atau tidak. Tapi tempat toko Anda tidak bisa dijual. Kami akan berikan kepada orang yang mau beli," imbuh Ahok.

Kehadiran Lenggang Jakarta juga memberikan banyak manfaat lain bagi Jakarta. Turis yang berkunjung ke Ibukota tidak perlu khawatir saat membeli makan di PKL. Karena semua dagangan di Lenggang Jakarta bebas bahan kimia.

"Jadi nanti PKL yang terdaftar kita masukkan smart city. Jadi nanti bisa kelihatan posisinya dimana saja. Nanti PKL yang tidak terdaftar akan mati sendiri karena tidak laku," pungkas Ahok.

Lenggang Jakarta dibangun mulai 2014. Kawasan ini sengaja dibangun untuk para pedagang kaki lima yang selama ini tidak terurus.

Lenggang Jakarta dibangun atas kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan perusahaan swasta menggunakan dana coorporate social responsibility (CSR). Terdapat 339 PKL yang menjajakan dagangannya di sini.

Pengunjung juga tidak bisa lagi membayar secara tunai. Semua transaksi di Lenggang Jakarta menggunakan e-money dari Bank Mandiri.

Lenggang Jakarta terdapat di sisi Selatan Monas tepatnya di sebelah area parkir IRTI. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya