Ahok Minta Polisi Ungkap Kasus Jatah Preman FBR ke MOI

Ratusan anggota Forum Betawi Rempug (FBR) menyerbu kawasan Mal of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat 29 Mei.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 31 Mei 2015, 13:11 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2015, 13:11 WIB
Ahok Beri Kuliah Anti Korupsi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi pembicara dalam diskusi Pilkada Langsung dan Praktek Bandit Anggaran di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (12/4/2015). Tampak, Ahok saat memberikan pernyataan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Ratusan anggota Forum Betawi Rempug (FBR) menyerbu kawasan Mal of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat 29 Mei. Ihwal penyerbuan diduga karena pengelola menolak memberi jatah preman pada FBR.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta agar polisi ‎membuktikan soal dugaan jatah preman yang dilakukan FBR itu.

"Polisi di pengadilan bisa buktikan (soal jatah preman) itu ya," tegas Ahok usai meresmikan peletakan batu pertama Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia, di Jakarta, Minggu (31/5/2015).

Ahok juga menuturkan, dirinya tak ingin mencampuri masalah penyerbuan FBR terhadap MOI itu. Ia menyerahkan ‎hal ini pada aparat penegak hukum. Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini tetap memantu perkembangan kasusnya.

"Itu urusan polisi. Polisi sudah urus. Itu sudah ada tersangka, sudah ada yang mau ditingkatkan jadi penyidikan," tutur Ahok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal sebelumnya menjelaskan pemicu dari penyerangan FBR terhadap MOI terkait permintaan jatah dari ormas tersebut. "Tapi masih kami dalami lagi soal itu," ucap Iqbal

Salah seorang anggota FBR bernama Benediktur membantah dugaan tersebut. "Kita tidak meminta jatah preman. FBR di Jakarta Utara kan punya fungsi sosial. Kita hanya bertanya apakah sudah ada izinnya memasang baliho (dari FBR). Karena pekerjaannya kan di jalan umum," kata Bene kepada Liputan6.com, Jumat 29 Mei. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya