Liputan6.com, Jakarta - Setelah Partai Golkar yang telah sepakat islah, kini giliran Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga dikabarkan akan rujuk.
Rencananya, pembicaraan tentang islah itu berlangsung di kediaman pribadi Ketua Umum PPP kubu Muktamar Jakarta, Djan Faridz di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015) malam.
Namun pertemuan islah antardua kubu yang berseteru sejak 2014 itu dipastikan tidak terjadi. Sebab kubu Muktamar Surabaya yang dipimpin Ketua Umum Romahurmuziy membantah adanya pertemuan itu.
"Saya kurang tahu ada agenda itu. Tapi setahu saya tidak ada," kata Wasekjen DPP PPP hasil Muktamar Surabaya Achmad Baidowi saat dihubungi di Jakarta, Senin (1/6/2015) malam.
Selain itu, Baidowi mengaku belum ada rencana Rapat Pimpinan (Rapim) melakukan islah antara pihaknya dengan pihak Djan Faridz.
"Kami tidak tahu menahu adanya Rapimnas Islah. Kalau islah sendiri diantara mereka namanya jeruk makan jeruk. Islah itu dua pihak, bukan satu pihak," ucap dia.
Pantauan Liputan6.com di kediaman Djan Faridz, sejumlah kader PPP kubu Djan Faridz tampak berdatangan. Namun mereka membantah kehadirannnya itu untuk membahas islah.
"Tak ada islah, hanya Rapimnas saja," kata salah satu pengurus DPD Papua yang enggan disebutkan namanya di Kediaman Ketum PPP versi muktamar Jakarta Djan Faridz.
Tak hanya itu, para awak media yang hendak meliput tidak diperkenankan memasuki kediaman Djan Faridz.
Ajakan Islah
Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy mengatakan pihaknya telah mengirimkan ajakan islah kepada Djan Faridz. Hal tersebut untuk memuluskan para kader yang akan maju dalam Pilkada serentak 2016 mendatang.
Namun begitu, tawaran islah dari kubu Romahumuziy itu tidak membahas mengenai pergantian Ketua Umum dan Sekjen PPP. "Islah sudah kami tawarkan terbuka pada jabatan apapun selain Ketua Umum dan Sekjen," ungkap pria yang akrab disapa Romi di Jakarta, Senin (1/6/2016).
Selain itu, Romi juga tidak menginginkan adanya mediator dalam islah antardua kubu. Seperti halnya kedua kubu Partai Golkar yang didamaikan oleh mediator Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Tidak lagi dibutuhkan mediator, karena yang diperlukan adalah kesungguhan memelihara warisan ulama," demikian Romi. (Ali)
Tak Ada Islah PPP di Rumah Djan Faridz Malam Ini
"Saya kurang tahu ada agenda itu. Tapi setahu saya tidak ada," kata Wasekjen DPP PPP hasil Muktamar Surabaya Achmad Baidowi.
Diperbarui 01 Jun 2015, 21:55 WIBDiterbitkan 01 Jun 2015, 21:55 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jalur Puncak Bogor Padat pada H+1 Lebaran, Ini Imbauan Polisi Agar Tak Terjebak Macet
Hukum Berjabat Tangan dengan Bukan Mahram saat Momen Idul Fitri 2025, Simak Kata Habib Novel
Live Stream Liga Inggris: Nottingham Forest vs Manchester United di Vidio
Perbandingan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 13 4G dan Redmi Note 13 5G, Pilih Mana?
Cara Mengolah Sisa Opor Ayam Lebaran, Jadi Hidangan Baru yang Lezat
Keutamaan Puasa Syawal dan Pahala yang Dijanjikan Allah SWT
Libur Lebaran, Kemenko Polkam Tinjau Keamanan Destinasi Wisata
Serangan Kelompok Bersenjata Tewaskan 10 Orang di Suriah
Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar
Puasa Syawal atau Puasa Qadha, Mana yang Harus Didahulukan Dikerjakan?
10 Hari Mudik Lebaran 2025, 1,7 Juta Mobil Tinggalkan Jabotabek Via Tol
Maxime Bouttier Lamar Luna Maya dengan Cincin Berlian Penuh Makna, Harganya Ratusan Juta Rupiah