Liputan6.com, Jakarta - 2 Kubu di internal Partai Golkar, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie atau Ical islah terbatas dengan dimediasi Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sabtu 30 Mei lalu. Islah tersebut demi pilkada serentak.
Ketua‎ Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Mukhtamar Jakarta Djan Faridz mengaku iri terhadap turun tangannya JK menangani islah dua kubu Golkar. Djan berharap, JK selaku Wapres juga mau turun tangan memediasi konflik di PPP.
"Saya sangat mengharapkan Pak JK tidak hanya turun di Golkar, saya mengharapkan beliau turun di PPP," kata Djan saat menjenguk tersangka Suryadharma Ali di Rumah Tahanan (Rutan) Gedung KPK‎, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Djan mengatakan, harapan JK turun tangan kepada PPP bukan islah dengan PPP versi Mukhtamar Surabaya dengan Ketumnya Romahurmuziy atau Romi. Melainkan berdamai dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan PPP kubu Romi.
Dalam putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) SK itu dibatalkan, dan Menkumham mengajukan banding.
‎
‎"Ayo dong islahkan saya dengan Menkumham, supaya bisa berdamai. Saya sangat mengharapkan uluran tangan Beliau (JK) untuk mengislahkan saya dengan Menkumham‎. PPP kan partai Islam satu-satunya di Indonesia, kok Pak JK diam saja sih?‎" kata Djan.
Djan menjelaskan soal kenapa uluran tangan JK yang diharapkan itu untuk islah dengan‎ Menkumham, bukan Romi. Menurut Djan, yang berseteru di pengadilan bukan antara PPP kubunya dengan kubu Romi. Melainkan dengan Menkumham.
"Lho saya kan ributnya sama Pak Menkumham. Yang masuk di pengadilan kan saya sama beliau, bukan sama Romi. Romi itu kan oknum, ya kan? Jadi tidak ada kaitannya saya sama dia. Dia dia, saya saya, ya kan?‎" ujar Djan.
Karena itu, ia berharap JK mau bersedia turun tangan mendamaikan pihaknya dengan Menkumham.
"Saya sangat berharap Pak JK sebagai tokoh pemersatu yang sudah proven (terbukti) di seluruh Indonesia, termasuk Aceh. Beliau sangat luar biasa. Masak sih PPP tidak bisa Beliau atasi? Saya sangat mengimbau beliau turun tangan," ucap Djan.‎ (Mvi/Sss)
Djan Faridz PPP: Ayo Pak JK, Islahkan Saya dengan Menkumham
Djan mengatakan, harapan JK turun tangan kepada PPP bukan islah dengan PPP versi Mukhtamar Surabaya dengan Ketumnya Romahurmuziy atau Romi.
diperbarui 01 Jun 2015, 13:50 WIBDiterbitkan 01 Jun 2015, 13:50 WIB
Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mendatangi gedung KPK, Jakarta, Senin (27/4/2015). Djan mengaku kedatangannya untuk menjenguk mantan Ketum PPP, Suryadharma Ali (SDA). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Hari Ini Minggu 17 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Jabodetabek Siang hingga Malam
Strategi Hadapi Tantangan Manajemen Aset di Era Industri 5.0
Top 3 Islami: Kiat dari Habib Novel agar Doa Cepat Dikabulkan, Lokasi Kapal Nabi Nuh Terdampar Menurut Prasasti Babilonia
Prabowo di KTT APEC: Persaingan di Dunia Selalu Ada, Pemimpin Negara Perlu Lebih Bijaksana
Chery Kejar Target Ekspor 1 Juta unit Mobil dari China
3 Resep Cimol Keju, Camilan Simpel Favorit Keluarga
Rekomendasi Wisata Pantai di Kepulauan Bangka Belitung
3 Saham Baru Melantai di Bursa Pekan Ini, Simak Rinciannya
Pelatih Anyar Timnas Inggris Bakal Andalkan Winger Terpuruk Manchester United
Gen Z Disebut Belum Melek Finansial, Tengok Tips Kelola Keuangan dan Hindari FOMO
Era NFT Baru Dimulai, Game Blockchain adalah Masa Depan
17 November 1558: Kematian Ratu 'Bloody Mary' Jadi Awal Era Elizabeth I