Imbas Letusan Raung, 103 Penerbangan Denpasar-Lombok Dibatalkan

Gunung Raung di Jawa Timur terus bergeliat. 5 Bandara pun terpaksa ditutup.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 11 Jul 2015, 02:38 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2015, 02:38 WIB
20150710-Pembatalan Penerbangan Bandara Soetta-Banten
Seorang calon penumpang menunjuk pembatalan penerbangan tujuan Denpasar di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (10/7/2015). Puluhan jadwal penerbangan dibatalkan karena erupsi Gunung Raung. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Tangerang - Dampak debu vulkanik letusan Gunung Raung, membatalkan 100 lebih jadwal keberangkatan dan kedatangan ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Jumat (10/72015).

Diungkapkan Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, untuk maskapai tujuan atau kedatangan Denpasar Bali, Garuda Indonesia membatalkan 20 departure atau keberangkatan, dan 14 arrival atau kedatangan. Sementara untuk Lion Air sebanyak 11 keberangkatan dan 12 kedatangan.

"Lalu untuk AirAsia membatalkan sebanyak 11 keberangkatan dan 8 kedatangan," ujar Agus. Lalu untuk Citilink membatalkan 5 keberangkatan dan 5 kedatangan.

Sementara untuk Sriwijaya Airlines sebanyak 3 keberangkatan dan 3 kedatangan. Sehingga total ada 83 penerbangan dari dan menuju Denpasar yang dibatalkan atau cancel.

Kemudian untuk Lombok, Garuda Indonesia membatalkan 4 keberangkatan dan 4 kedatangan. Lalu untuk Lion Air membatalkan 4 keberangkatan dan 3 kedatangan. Sementara untuk Batik Airlines membatalkan 3 keberangkatan dan 2 kedatangan.

"Sehingga ada 20 penerbangan Lombok yang dibatalkan. Dan total ada 103 penerbangan yang dibatalkan," ungkap Agus.

Hingga Jumat 10 Juli 2015, Gunung Raung di Jawa Timur terus bergeliat. Asap tebal, gemuruh, dan getaran terus terjadi di gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Akibatnya, 5 bandara terpaksa ditutup.

Salah satunya Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Seluruh penerbangan di bandara itu dibatalkan karena dahsyatnya abu vulkanik Gunung Raung. (Ans/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya