Bandara Ngurah Rai: 15 Penerbangan Terdampak Cuaca Ekstrem

Hujan lebat dan angin kencang di Bali membuat delapan penerbangan domestik mengalami penundaan penerbangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Feb 2025, 21:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 21:30 WIB
Bandara Ngurah Rai: 15 Penerbangan Terdampak Cuaca Ekstrem
Sekitar 15 penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai terdampak akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda Bali. (Dewi Divianta/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 15 penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai terdampak akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda Bali.

Demikian disampaikan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/2/2025).

"Terkait cuaca ekstrem yang terjadi di Pulau Bali beberapa hari ini, terdapat total 15 penerbangan yang terdampak oleh kondisi cuaca di Bandara I Gusti Ngurah Rai di antara 10 - 12 Februari 2025,” kata dia kepada Antara.

Syaugi menuturkan, efek paling terasa dari cuaca ekstrem berlangsung pada Senin, 10 Februari 2025 dengan 11 penerbangan terdampak.

Imbas hujan lebat dan angin kencang, sebanyak delapan penerbangan domestik mengalami penundaan penerbangan yaitu pesawat Nam Air rute Denpasar-Tambolaka; Wings Air rute Denpasar-Sumbawa, Denpasar-Bima, Denpasar-Lombok; Super Air Jet rute Denpasar-Jakarta; dan Lion Air rute Denpasar-Kupang, Denpasar-Surabaya, dan Denpasar-Kuala Namu.

Tidak hanya penundaan, pada hari tersebut dua maskapai rute internasional yaitu Indigo untuk Bengaluru-Denpasar dan Air Asia untuk rute Hongkong-Denpasar go around atau batal mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Bahkan, Syaugi menuturkan satu kasus lainnya adalah pembatalan penerbangan dari maskapai Wings Air rute Denpasar-Tambolaka.

Pada esok harinya, cuaca ekstrem menyebabkan empat penerbangan terdampak, dengan catatan satu penundaan, dua divert atau pengalihan pesawat ke bandara lain, dan satu kasus batal mendarat seperti kejadian sebelumnya.

“Penerbangan yang mengalami penundaan yakni Wings Air rute Denpasar-Lombok, sementara untuk penerbangan yang mengalami divert adalah Lion Air rute Semarang yang seharusnya mendarat di Denpasar dialihkan menuju Surabaya, dan satu charter flight rute Bundi-Denpasar dialihkan mendarat di Lombok, untuk penerbangan yang mengalami go around adalah Air Asia dengan rute Jakarta (CGK)-Denpasar,” kata Syaugi.

 

Imbauan kepada Penumpang

Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. (Foto: Tim Humas Imigrasi)... Selengkapnya

Sementara itu pada Rabu, 12 Februari 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai belum merangkum kejadian dampak cuaca ekstrem yang masih berlangsung.

Atas kondisi cuaca buruk ini Syaugi meminta calon penumpang aktif berkoordinasi dengan pihak maskapai yang akan digunakan serta tiba lebih awal dari jadwal keberangkatan.

"Kami telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai untuk memastikan operasional penerbangan berjalan dengan aman dan lancar dan para penumpang yang terdampak cuaca ekstrem dapat ditangani dengan baik,” ujar Syaugi.

Ia menambahkan, pihaknya mengimbau pengguna jasa tiba lebih awal dan berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk mengetahui update jadwal penerbangannya terkait dengan cuaca ekstrem yang melanda Pulau Bali.

Angkut 1 Juta Penumpang, Ngurah Rai jadi Salah Satu Bandara Tersibuk di Nataru 2024/2025

Penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)... Selengkapnya

Sebelumnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali jadi salah satu bandara tersibuk pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Ini terlihat dari pergerakan angkutan udara di bandara tersebut pada 18 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 yang mencapai 6.352 penerbangan, dengan recovery rate 90 persen dibandingkan saat pandemi 2019.

Sedangkan jumlah penumpang mencapai 1.069.653 pax, dan kargo mencapai 4.412 ton pada periode yang sama. Recovery rate jumlah penumpang dibandingkan saat pandemi 2019 sebesar 107 persen, sedangkan untuk kargo 50,24 persen.

"Tentunya hal ini menunjukan tren positif bagi dunia penerbangan kita, dimana jumlah pergerakan angkutan udara, penumpang, dan barang terus bergerak naik," kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

Meskipun menunjukkan pergerakan positif, data dari operator Bandar Udara InJourney Airports juga mencatat terdapat sejumlah keterlambatan penerbangan selama periode tersebut. Sebanyak 47 penerbangan yang disebabkan 74 persen faktor cuaca, dan sisanya faktor operasional maskapai.

Sebelum Natal, trafik tertinggi terjadi pada 29 Desember 2024, dengan total penerbangan 446, penumpang 79.192, dan kargo 218,813 ton.

Selama masa Nataru, rute tujuan dalam negeri favorit adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) dengan jumlah penumpang 101.409. Sedangkan untuk rute luar negeri adalah Singapore Changi Airport (SIN) dengan jumlah penumpang 59.210.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya