Liputan6.com, Jakarta - General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab mengatakan 15 penerbangan terdampak cuaca ekstrem yang melanda Bali. Hujan lebat disertai angin kencang melanda Pulau Dewata beberapa hari ini.
Â
Advertisement
Baca Juga
"Terdapat total 15 penerbangan yang terdampak oleh kondisi cuaca di Bandara I Gusti Ngurah Rai di antara 10--12 Februari 2025," kata dia, dikutip dari Antara, Kamis (13/2/2025).
Advertisement
Syaugi menyampaikan efek paling terasa dari cuaca ekstrem ini berlangsung pada Senin, 10 Februari 2025, dengan 11 penerbangan terdampak. Akibat hujan lebat dan angin kencang, penerbangan delapan penerbangan domestik tertunda, meliputi Nam Air rute Denpasar-Tambolaka; Wings Air rute Denpasar-Sumbawa, Denpasar-Bima, Denpasar-Lombok; Super Air Jet rute Denpasar-Jakarta; dan Lion Air rute Denpasar-Kupang, Denpasar-Surabaya, dan Denpasar-Kuala Namu.
Pada hari bersamaan, dua maskapai rute internasional, yaitu Indigo rute Bengaluru-Denpasar dan Air Asia rute Hongkong-Denpasar batal mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sementara, maskapai Wings Air rute Denpasar-Tambolaka memutuskan membatalkan penerbangannya.
Keesokan harinya, cuaca ekstrem menyebabkan empat penerbangan terdampak, dengan catatan satu penundaan, dua divert atau pengalihan pesawat ke bandara lain, dan satu kasus batal mendarat seperti kejadian sebelumnya.
"Penerbangan yang mengalami penundaan, yakni Wings Air rute Denpasar-Lombok. Sementara, untuk penerbangan yang mengalami divert adalah Lion Air rute Semarang yang seharusnya mendarat di Denpasar dialihkan menuju Surabaya, dan satu charter flight rute Bundi-Denpasar dialihkan mendarat di Lombok, untuk penerbangan yang mengalami go around adalah Air Asia dengan rute Jakarta (CGK)-Denpasar," ujar Syaugi.
Calon Penumpang Diminta Datang ke Bandara Lebih Awal
Atas kondisi cuaca buruk ini, Syaugi meminta calon penumpang aktif berkoordinasi dengan pihak maskapai yang akan digunakan serta tiba lebih awal dari jadwal keberangkatan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai untuk memastikan operasional penerbangan berjalan dengan aman dan lancar dan para penumpang yang terdampak cuaca ekstrem dapat ditangani dengan baik.
"Kami mengimbau pengguna jasa tiba lebih awal dan berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk mengetahui update jadwal penerbangannya terkait dengan cuaca ekstrem yang melanda Pulau Bali," kata Syaugi.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai dampak cuaca ekstrem di Bali, salah satunya kecepatan angin yang diperkirakan hingga 60 kilometer per jam pada 11--13 Februari 2025.
"Kami imbau agar tetap waspada terhadap genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, dilansir Antara, Selasa, 11 Februari 2025. Selain angin kencang, BBMKG Denpasar juga meminta masyarakat mewaspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir.
Advertisement
Cuaca Ekstrem Pengaruhi Jalur Perairan
Cahyo menjelaskan cuaca buruk itu dipengaruhi bibit siklon tropis 96S di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), di Samudera Hindia bagian barat Australia yang meningkatkan potensi angin kencang dan hujan intensitas sedang-lebat di Bali. Selain itu, terdapat pertemuan dan belokan angin yang berpotensi meningkatkan kecepatan angin dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali hingga NTT.
BBMKG Denpasar mendata angin kencang itu bergerak dari arah barat daya-barat laut yang mempengaruhi cuaca di Pulau Dewata. Cuaca di Bali dalam tiga hari ke depan juga dipengaruhi suhu muka laut yang mencapai 28-30 derajat Celcius dan massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 milibar atau 12 ribu meter.
Sementara itu, ketinggian gelombang laut diperkirakan sekitar 2,5 meter di perairan selatan Bali dan dua meter di Selat Bali dan Selat Lombok. Cahyo juga meminta nelayan, pelaku wisata bahari, dan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi tersebut.
BMKG mencatat kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Cuaca Ekstrem di Indonesia
Mengutip kanal Cek Fakta Liputan6.com, sejumlah wilayah di Indonesia dilaporkan mengalami cuaca ekstrem. Beberapa daerah bahkan mengalami bencana banjir, hingga tanah longsor akibat cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca di berbagai wilayah.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menekankan, pentingnya kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer yang kompleks. Dalam sepekan terakhir, berbagai wilayah di Indonesia telah mengalami hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem.Â
Karena itu, tambah dia, BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Masyarakat yang berada di daerah rawan longsor diimbau untuk lebih waspada, terutama saat hujan deras terjadi.
Terlepas dari seberapa cepat cuaca dapat berubah, tidak ada salahnya untuk secara rutin mencari informasi tentang kondisi cuaca terkini. Untuk mendapatkan prakiraan cuaca yang tepercaya, Anda bisa mengunjungi laman resmi BMKG.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)