Buritan Bocor, Kapal Nyaris Karam di Perairan Kepulauan Seribu

Saat itu di perairan Kepulauan Seribu, angin berembus kencang mencapai 25 knot dan ombak setinggi 3,5 meter.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 01 Agu 2015, 05:04 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2015, 05:04 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Ilustrasi Kapal Tenggelam

Liputan6.com, Kepulauan Seribu - Tug boat Surya 2 nyaris tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Adanya kebocoran pada buritan membuat kapal jadi terombang-ambing hingga 500 meter dekat Pulau Rengat pada Rabu 29 Juli lalu. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut.

Adapun kapal yang dinakhodakan Ibnu Dersrianto akhirnya diselamatkan kapal MT Blue Ocean V.

"Kapal Surya 2 pada 27 Juli 2015 baru keluar dari Dok galangan Diva Bahari, Tanjung Priok. Maksudnya melakukan sea trial atau percobaan melaut selama 2 hari," ucap Nahkoda Ibnu di Jakarta Utara, Jumat (31/7/2015) malam.

Ia mengatakan, peristiwa itu berawal saat kapal bergerak ke area bebas manuver pada 28 Juli lalu. Tiba-tiba mesin kapal mati. Saat itu angin berembus kencang mencapai 25 knot dan ombak setinggi 3,5 meter.

"Saya mencoba menghubungi kantor, tapi jaringan telepon tidak ada. Kami juga mencoba melakukan perbaikan mesin (secara) darurat," tutur Ibnu.

"Kapal terus hanyut ke utara Pulau Damar. Dikarenakan ombak besar, tidak lama kemudian terjadi kebocoran pada buritan kapal," imbuh dia.

Pada Rabu 29 Juli 2015, Ibnu mencoba terus menyalakan mesin. Namun tidak dapat berjalan normal.

Kapal Hanyut

"Kapal terus hanyut ke utara. Kami coba terus menghubungi kantor. Serta memberikan titik koordinat agar segera mengirimkan bantuan. Sebab kapal sudah tidak bisa bergerak jauh," jelas Ibnu.

Tidak lama jaringan telpon terputus lagi. "Saya memutuskan untuk mencari pulau terdekat. Untuk berlindung dengan kondisi main engine (mesin utama) dan kemudi yang tidak berfungsi dengan baik. Hingga sampai drop anchor (berlindung) ke dekat Pulau Rengat," urai Ibnu.

Sesampai di sana, kebocoran tambah besar. Air mulai masuk ke tangki dan stering room pada buritan kapal. Kru kapal berusaha menguras air agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, Kapal MT Blue Ocean 5 tiba dan membantu menguras air yang masuk ke tangki," jelas dia.

"Kapal kemudian ditarik. Dan pada 30 Juli 2015 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dengan selamat," pungkas Ibnu

Sementara itu Aswar Akbar, kapten KM Blue Ocean V, langsung menuju ke kordinat yang diberitahukan. "Setelah kami sampai, kapal TB Surya II, nyaris tenggelam. Kami langsung bergerak cepat memberikan bantuan," ucap dia.

Dugaan Pencemaran

Adapun Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengatakan, pengelola kedua kapal itu diduga hanya mencari-cari alasan. Padahal keduanya tengah melakukan pencemaran air laut.

"Kami menduga itu hanya alasan mereka, bilang ada masalah. Kami akan menuntut aksi pencemaran tersebut," kata Budi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat malam 31 Juli

"Ada 2 kapal yang membuang limbah ke laut di Pulau Rengat. Yakni Kapal Motor TB Surya II dan Kapal Motor Blue Ocean," tambah Budi.

Ia melanjutkan, temuan tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Menteri Susi Pudjiastuti, serta Kementerian Lingkungan Hidup. Sebab diduga bukan baru kali ini saja pencemaran terjadi.

"Pencemaran lingkungan itu tidak bisa dibenarkan. Kami akan melaporkan ke Ahok, KLH, Dinas Kelautan dan kepolisian. Bukti-bukti pencemaran juga sudah kami kantongi," pungkas Budi. (Ans/Mar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya