Ahok Marah Uang Kartu Jakarta Pintar Dibuat Karaoke

Gubernur DKI Jakarta Ahok menemukan adanya penyelewengan KJP, salah satunya untuk karaoke.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Agu 2015, 16:24 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2015, 16:24 WIB
Survei ICW: Urus KJP, Oknum Sekolah Pungut Biaya Rp 50 ribu
KJP (Antaranews)

Liputan6.com, Jakarta - Kekhawatiran Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal penyalahgunaan uang pada Kartu Jakarta Pintar (KJP) terjadi. Gubernur DKI Jakarta itu menemukan adanya penyelewengan KJP, salah satunya untuk karaoke.

Mendengar laporan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Bank DKI Jakarta, Ahok sangat marah. Dia langsung meminta melaporkan temuan itu ke polisi.

"Saya minta hari ini langsung lapor polisi saja. KJP digunakan untuk belanja di luar yang ditentukan," kata Ahok, di Balaikota, Senin (3/8/2015).

Sejak awal, mantan Bupati Belitung Timur itu memang terus mencari cara untuk menutup kemungkinan adanya penyalahgunaan KJP oleh orang tak bertanggung jawab. Yang paling baru, Ahok membatasi penarikan uang tunai bagi setiap siswa. Tapi, masih ada saja yang kebocoran itu.

"Saya mau orang-orang (penyalahguna anggaran KJP) ini dilacak dan digugat ke Polda Metro Jaya," imbuh Ahok.

Ahok menengarai, tindakan ini dilakukan para broker atau oknum orangtua yang memanfaatkan uang itu bukan untuk kebutuhan siswa. Karena itu, Ahok ingin semua dipidana.

"Kenapa saya minta ATM Bank DKI sebagai kartu pengenal? Agar kami bisa gugat ke penjara. Karena memakai ATM milik orang itu kejahatan perbankan," pungkas Ahok. (Ron/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya