Basarnas Tambah Regu Khusus untuk Pencarian Pesawat Trigana

Lokasi sudah dipastikan 98% dari koordinat yang telah kita temukan,"kata Soelistyo dalam keterangan pers di Base Ops Lanud Jayapura.

oleh Katharina Janur diperbarui 17 Agu 2015, 18:43 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2015, 18:43 WIB
liputan6.com/Katharina Janur
Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo bertatap muka dengan keluarga penumpang Trigana Air

Liputan6.com, Jayapura - Badan SAR Nasional (Basarnas) mendatangkan 12 personel special group berkemampuan khusus dari Jakarta. Grup ini berisi 10 orang dan 2 operator alat yang akan digunakan. Penambahan regu ini dikarenakan medan Papua yang sulit dan dibutuhkan regu khusus untuk mengatasinya.

Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan, untuk proses pencarian hari pertama, Basarnas menurunkan 2 tim yakni unsur darat dan udara yang terdiri dari unsur gabungan. Personel yang diturunkan adalah  50 orang untuk menelusuri  jalan darat.

Basarnas juga menyiagakan Heli Bell 212 milik PT  Freeport Indonesia yang di Oksibil, selain itu ada 11 jenis pesawat yang juga dikerahkan dalam pencarian ini, di antaranya 3 jenis pesawat dari Trigana, Hercules dari TNI AU, 2 helikopter dari TNI AD, 2 jenis pesawat milik AMA, heli milik Freeport Indonesia dan satu pesawat milik Susi Air.

“Lokasi sudah dipastikan 98% dari koordinat yang telah kita temukan. Sebagai kepala dalam pencarian dan evakuasi ini, bantuan sejumlah maskapai penerbangan sudah cukup untuk melakukan tugas evakuasi. Apalagi total kekuatan personel yang kita turunkan ada 266 personil gabungan TNI/Polri, termasuk DVI,” kata Soelistyo dalam keterangan pers di Base Ops Lanud Jayapura, Senin (17/8/2015).

Prioritas dalam pencarian ini akan dilakukan heli Bell milik PT Freeport Indonesia, yang bisa melakukan searching dan konfirmasi dengan impact point koordinat yang dituju.

Heli Bell milik Freeport juga membawa tim rescue dalam pencarian ini. Tim ini nantinya akan menggunakan teknik rapling untuk meyakinkan lokasi yang dimaksud. Selain itu, tim akan menyiapkan lokasi helipad.

"Kami terus berharap tim dari unsur darat dan udara bekerja sama melakukan tugas yang sama degan melakukan metode yang sedikit berbeda, sehingga  operasi bisa segera dituntaskan," tukas Soelistyo.

Sasaran operasi pencarian Trigana adalah evakuasi korban, lalu mencari black box dan mengambil dokumentasi sebaran bagian pesawat untuk dilakukan investigasi. Karena ketinggian lokasi jatuhnya pesawat ini sekitar 8.500 kaki, maka sangat berpengaruh pada tipisnya oksigen dan terbatasnya kemampuan fisik rescuer di lapangan. (Ron/Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya