Elanto Datangi Ditlantas DIY Tanyakan Prosedur Pengawalan Moge

Sikap Elanto Wijoyono menghadang moge dinilai puncak dari keresahan masyarakat Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 18 Agu 2015, 11:38 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 11:38 WIB
Ini Pengakuan Penghadang Motor Gede di Sleman
Aksi nekat Elanto Wijoyono menghadang konvoi motor besar di perempatan Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, didukung banyak orang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Elanto Wijoyono, pengendara sepeda yang menghadang pengendara motor gede (moge) bersama beberapa warga Yogyakarta mendatangi kantor Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedatangan mereka untuk meminta pendapat dan penjelasan terkait pengawalan konvoi moge saat acara Jogja Bike Rendezvous (JBR) ke-10 pada 14-17 Agustus 2015 di Yogyakarta.

Mereka mendatangi Ditlantas Polda DIY dengan menggunakan sepeda. Elanto ditemui Dirlantas Polda DIY Tulus Ikhlas Pamoji. Pertemuan digelar tertutup.

Yohan Valen, salah seorang pengendara sepeda mengatakan, kedatangannya bersama warga lain ingin menanyakan dasar pengawalan ribuan moge saat acara JBR. Ia meminta masyarakat agar tidak memandang aksi cegat moge yang dilakukan oleh Elanto sebagai masalah antara moge dan sepeda.

"Bukan moge vs sepeda. Ini keresahan bareng, cuma yang muncul si Joyo. Ini tidak hanya masalah sepeda saja seperti pawai. Dasar pengawalan itu kita pertanyakan kan selalu mengganggu lalu lintas jangan disalahtafsirkan," ujar Yohan Valen pesepeda asal Yogyakarta yang ikut dengan Elanto di Ditlantas DIY, Selasa (18/8/2015).

Elanto Wijoyono memalangkan sepedanya saat lampu lalu lintas menyala merah di Yogyakarta, Sabtu (15/8/2015). Elanto dan Andika mengaku merasa resah melihat berbagai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengendara motor gede.  (foto: Suryo Wibowo)

Valen mengatakan, sikap Elanto Wijoyono menghadang moge di simpang empat Condongcatur Sleman di perempatan Condongcatur, Sleman, Sabtu 15 Agustus 2015 merupakan puncak dari keresahan masyarakat Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta juga telah meluapkan kekecewaan terkait acara konvoi moge di media sosia.

"Hanya saja ketika Joyo muncul, masalah ini jadi naik ke permukaan," tegas dia.

Valen menyebut, konvoi moge dengan pengawalan khusus dari kepolisian ini membuat warga resah karena haknya sebagai pengendara terganggu. Apalagi, moge yang mendapatkan patwal dari polisi menerobos lampu merah sehingga pengguna jalan lain terpaksa menunggu rombongan itu selesai. Tidak jarang aksi ini membuat lalu lintas macet di saat akhir pekan.

"Ini mencerminkan kita keresahan kita di sini ini masalah kita semua," ucap Valen. (Mvi/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya