JK: Risiko Penerbangan Paling Tinggi Ada di Papua

Selain faktor geografis, cuaca di wilayah ini cepat berubah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Agu 2015, 17:40 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 17:40 WIB
Ilustrasi Pesawat Trigana Air
Ilustrasi Pesawat Trigana Air

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Trigana Air ATR 42 PK YRN jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu 16 Agustus 2015. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan Papua merupakan daerah dengan risiko tertinggi.

"Trigana kan sudah ketemu pesawatnya yang jatuh. Tinggal evakuasinya, tentu kita bersedih, berduka cita. Papua itu memang bukan daerah yang mudah untuk penerbangan, karena bergunung-gunung, cuaca, risiko penerbangan tertinggi itu Papua," kata JK, di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Dia meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna mengungkap penyebab kecelakaan pesawat Trigana Air.

"Saya tidak tahu, tentu kita tidak bisa mengatakan itu (menduga penyebab jatuhnya pesawat), menunggu saja pemeriksaan KNKT," tandas JK.

Sebelumnya, Tim Basarnas bersama masyarakat telah menemukan 54 jenazah korban di lokasi yang diduga jatuhnya pesawat Trigana Air di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Penyebab jatuhnya Trigana belum diketahui. Namun, black box pesawat itu sudah ditemukan dan diserahkan ke KNKT.

Sementara, Tim Basarnas di lokasi masih berusaha mengevakuasi jenazah. "Penyebab belum tahu. Kami fokus evakuasi jenazah ya," kata Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru di kantor Basarnas.

Heronimus mengatakan nantinya jenazah yang ditemukan akan dibawa ke Oksibil dan diteruskan ke Sentani. Proses identifikasi akan dilakukan tim DVI Polri. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya