Juru Bicara Bantah JK Akan Mundur Bila Rizal Ramli Tak Dicopot

Husain juga meluruskan bahwa dalam sidang kabinet minggu lalu, JK menegur Rizal Ramli agar sebagai bawahan dapat mematuhi atasan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Agu 2015, 19:02 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2015, 19:02 WIB
20150818-Wapres JK Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla (kanan)melambaikan tangan kepada awak media saat menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik Tjipta Lesmana mengeluarkan pernyataan ‎bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK akan mundur dari jabatannya bila Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tidak diberhentikan. Namun, hal itu dibantah juru bicara Wakil Presiden Husain Abdullah yang mengatakan JK tidak akan mundur karena satu perselisihan.

"JK seorang negarawan, juru damai, tidak mungkin bersikap gegabah. Karena itu, omongan Prof Tjipta Lesmana bahwa JK akan mundur jika Rizal Ramli tidak dicopot, tidak benar dan tanpa dasar. Itu imajinatif," kata Husain, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (23/8/2015).

‎Husain menjelaskan, JK sedang sibuk mengawal negara agar semua program untuk kemaslahatan rakyat yang telah dicanangkan bisa berjalan dengan baik.

"Karena itu hendaknya semua pihak tidak ikut membuat kegaduhan, tetapi menjadi bagian dari kebersamaan untuk membangun bangsa," tutur dia.

Husain juga meluruskan bahwa dalam sidang kabinet minggu lalu, JK menegur Rizal Ramli agar sebagai bawahan dapat mematuhi atasan. Tidak ada permintaan agar Rizal dipecat.

‎Ia menambahkan, konsolidasi dan roda pemerintahan sudah berjalan baik. Hal ini sesuai dengan laporan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Luhut Pandjaitan saat bertemu JK pada Jumat 21 Agustus lalu.

"‎Jumat kemarin Menko Polhukam Luhut Panjaitan sempat menemui Wapres Jusuf Kalla di ruang kerjanya melaporkan segala perkembangan secara umum. Semua baik baik saja," imbuh dia.

"JK adalah seorang juru damai, malah selalu menyatukan yang berpisah dan mendamaikan yang konflik. Politisi yang matang, bahkan seorang negarawan, tidak mungkin bertindak gegabah," tandas Husain. (Ado/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya