Gempa 6,8 SR yang Getarkan Kota Sorong di Papua Barat Terpopuler

Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala richter (SR) menggetarkan Kota Sorong, Papua Barat. Tidak ada peringatan tsunami dalam gempa ini.

oleh Anri SyaifulAndreas Gerry TuwoArie Mega Prastiwi diperbarui 26 Sep 2015, 07:08 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2015, 07:08 WIB
20150925-Gempa Sorong-Papua Barat
Pasca-gempa para anggota TNI dari Korem atau Kodim berpatroli, untuk memberikan bantuan kepada para korban. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) menggetarkan Kota Sorong, Papua Barat. Namun tidak ada peringatan tsunami dalam gempa kali ini. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Jumat kemarin.

Disusul oleh berita tentang penegasan dari Kementerian Agama yang menyatakan jemaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi di Mina, Arab Saudi, tidak berangkat dengan rombongannya. Demikian pula dengan kesaksian dari korban tragedi Mina.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Gempa 6,8 SR Getarkan Sorong Papua Barat

Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) menggetarkan Kota Sorong, Papua Barat. Namun tidak ada peringatan tsunami dalam gempa kali ini.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dikutip dari laman resminya, bmkg.go.id, Kamis (24/9/2015), lindu terjadi sekitar pukul 22.53 WIB.

BMKG menjelaskan, koordinat gempa berlokasi di 0,59 Lintang Selatan-131,27 Bujur Timur. Titik gempa berlokasi sekitar 31 kilometer sebelah timur laut Kota Sorong.

Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Namun sejauh ini belum diketahui apakah ada kerusakan atau korban dalam kejadian ini.

Selengkapnya...

2. Kemenag: WNI Korban Tragedi Mina Tak Bersama Rombongan

Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan jemaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi di Mina, Arab Saudi, tidak berangkat dengan rombongannya.

"Jemaah itu tidak dibawa atau dengan rombongannya untuk melakukan ibadah melempar jumrah. Ini mungkin diduga atas keinginan sendiri," ucap Kepala Seksi informasi Haji Kemenag Affan Rangkuti saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (24/9/2015) malam, seperti dikutip dari Antaranews.com.

Hal itu, menurut Affan, karena kejadian yang menelan ratusan korban jiwa tersebut terjadi pada pukul 07.30 waktu setempat, adalah waktu yang diimbau bagi jemaah haji Indonesia untuk tidak melakukan ibadah melempar jumrah.

Selengkapnya...

3. Awan Kelabu di Mina

Tepat pada perayaan Idul Adha, kabar duka kembali datang dari Tanah Suci. Setelah musibah jatuhnya crane di Mekah, hari ini, ratusan jemaah meninggal dunia karena terinjak dan kekurangan oksigen di Mina.

Hingga pukul 23.51 WIB, tercatat 719 orang meninggal dunia dan 850 luka-luka dalam peristiwa yang terjadi pukul 07.00 waktu setempat atau saat jemaah akan melakukan ibadah lempar jumrah.

Kejadian itu terjadi di antara tenda-tenda di kota yang terletak 5 kilometer dari Mekah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengungkapkan kejadian tersebut berawal dari berhentinya sekelompok jemaah secara tiba-tiba.

Selengkapnya...

4. Korban Selamat Mina: Orang Memanjat Satu Sama Lain untuk Bernafas

Dua gelombang raksasa jemaah haji bertabrakan di persimpangan saat menuju tempat lempar jumrah di Jalan King Khalid, Mina, Kamis 24 September 2015 waktu setempat. Lebih dari 700 orang tewas terinjak-injak dalam bencana terburuk pada ibadah haji di kurun waktu seperempat abad.

"Orang-orang memanjat satu sama lain hanya untuk bernapas," kata Abdullah Lotfy, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (25/9/2015). "Aku seperti gelombang, tadinya maju lalu tiba-tiba terdorong ke belakang."

Lotfy adalah salah satu jemaah yang berhasil selamat dari tragedi paling mematikan di ibadah haji kali ini.

"Aku melihat seseorang menabrak orang di kursi roda dan beberapa lainnya menabrak mereka. Para jemaah saling panjat untuk bisa bernapas," tambah pria berusia 44 tahun dari Mesir ini.

Selengkapnya...

5. 25-9-1978: Tabrakan Pesawat di San Diego, 153 Orang Tewas

Pesawat Pasific Southwest Airlines (PSA) bertabrakan di udara dengan sebuah pesawat latih Cessna di langit San Diego, Amerika Serikat. Kecelakaan tragis pada 25 September 1978 itu menewaskan 153 orang, termasuk penduduk di perumahan.

Hari itu sebenarnya terbilang cerah. David Lee Boswell dan instruktur penerbang Martin Kazy sedang berlatih menerbangkan mesin tunggal Cessna 1732 di pagi hari 37 tahun lalu. Saat itu Boswell sedang belajar mendekati bandara Lindbergh Field Airport. Berhasil hingga 2 kali percobaann.

Kali ketiga sang instruktur memintanya untuk mendekati bandara lain yaitu Montgomery Field, seperti dikutip dari History.com.

Di saat yang sama, pesawat Pasific Southwest Flight nomor 182 mendekati San Diego. Boeing 727 ini membawa 144 penumpang dan kru dari Sacramento setelah transit di Los Angeles.

Selengkapnya...

(Ado/Vra)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya