Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Pasific Southwest Airlines (PSA) bertabrakan di udara dengan sebuah pesawat latih Cessna di langit San Diego, Amerika Serikat. Kecelakaan tragis pada 25 September 1978 itu menewaskan 153 orang, termasuk penduduk di perumahan.
Hari itu sebenarnya terbilang cerah. David Lee Boswell dan instruktur penerbang Martin Kazy sedang berlatih menerbangkan mesin tunggal Cessna 1732 di pagi hari 37 tahun lalu. Saat itu Boswell sedang belajar mendekati bandara Lindbergh Field Airport. Berhasil hingga 2 kali percobaann.
Baca Juga
6 November 1968: Richard Nixon Menang Pilpres, Jadi Presiden ke-37 Amerika Serikat
5 November 2021: Insiden Berdesakan Mematikan di Festival Astroworld Rapper Travis Scott, 10 Orang Tewas
4 November 1993: Pesawat Boeing 747-400 China Airlines Tergelincir ke Pelabuhan Victoria Hong Kong Saat Mendarat
Kali ketiga sang instruktur memintanya untuk mendekati bandara lain yaitu Montgomery Field, seperti dikutip dari History.com.
Advertisement
Di saat yang sama, pesawat Pasific Southwest Flight nomor 182 mendekati San Diego. Boeing 727 ini membawa 144 penumpang dan kru dari Sacramento setelah transit di Los Angeles.
Meskipun menara kontrol di Lindbergh telah memperingati Boswell untuk mempertahankan Cessna di ketinggian 3.500 kaki, pesawat latih itu tidak mengindahkan perintah tersebut dan bahkan mengubah arah tanpa memberitahukan menara pengatur.
Pilot Pasific Southwest 182 jelas melihat Cessna, namun tiba-tiba sang pilot tidak melihatnya lagi dan gagal untuk menginformasikan ke menara kontrol. Sementara itu, tanda bahaya pesawat akan menabrak telah menyala di pusat menara kontrol. Namun, akibat dari seringnya terjadi peringatan palsu, para petugas tidak mempedulikan.
Dalam hitungan menit, kedua pesawat itu bertabrakan dan meledak. Bahan bakar 727 berubah menjadi bola api besar sesaat meledak.
Salah satu saksi mata yang berada di rumah penduduk bisa melihat bola api itu berjatuhan di pohon apel dan jeruk, memanggang buah-buahnya.
Pesawat itu kehilangan kendali dan meluncur 180 derajat langsung menghujam perumahan North Park Sand Diego. Menghancurkan 22 rumah dan 7 orang tewas di perumahan tersebut.
Semua penumpang Boeing 727 tewas, termasuk pilot dan murid latih Cessna.
Jaksa Agung Wanita
Di tanggal yang sama 3 tahun kemudian, tepatnya 25 September 1981, sistem yuridis Amerika Serikat membuat sejarah baru. Posisi Jaksa Agung AS pertama kalinya dijabat oleh seorang perempuan bernama Sandra Day.
Perempuan kelahiran El Paso, Texas tahun 1930 ini lahir dan besar di sebuah peternakan kuda di Arizona. Namun, ia berhasil kuliah di Universitas Standford mengambil jurusan Ekonomi.
Permasalahan hukum yang dihadapi keluarganya menarik perhatiannya hingga ia memilih Standford Law School yang berhasil ia selesaikan dalam waktu 2 tahun dan lulus cemerlang.
Karena dia perempuan, saat itu tak ada firma hukum yang mau menerimanya, sehingga membuatnya bekerja di sektor publik. Sang suami ditugaskan Departemen Pertahanan AS ke Jerman sebagai hakim, dan Sandra bekerja sebagai jaksa.
Selama di Eropa, kariernya begitu cerah. Sepulang dari Jerman, ia tetap menunjukkan performanya sebagai jaksa, hingga Presiden Ronald Reagan menunjuknya sebagai Jaksa Agung. (Ado/Vra)
Â