Liputan6.com, Jakarta - Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL berhasil menangkap 2 kelompok perompak yang beraksi di kawasan sekitar Selat Malaka. Penangkapan 2 kelompok perompak itu dilakukan dalam waktu 3 hari.
Panglima Armabar Laksamana Muda Ahmad Taufiqurrohman mengaku mendapat laporan terjadinya perompakan di Kepulauan Riau pada Selasa, 20 Oktober 2015. Saat itu, dia tengah dalam perjalanan ke Port Blair, India dalam rangka pelaksanaan Patroli Terkoordinasi antara India-Indonesia.
"Dari dalam pesawat Patmar TNI AL CN-235 saya langsung perintahkan Asintel dan Asops Pangarmabar untuk melaksanakan investigasi serta melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut untuk memverifikasi kebenarannya," kata pria yang akrab disapa Taufiq itu dalam jumpa pers di Koarmabar, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015).
Taufiq mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 09.00 WIB di perairan Tanjung Dato, Kepulauan Riau. Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lanal Tanjung Balai Karimun (TBK) dan KRI Kujang-642 kemudian menangkap 1 dari 3 boat pancung yang diduga melakukan perompakan terhadap TB Bukit Prima 01. 1 boat yang ditangkap itu berisi 4 pelaku.
"4 pelaku menyerah setelah dilaksanakan tembakan peringatan oleh KRI Kujang-642. Sedangkan 2 boat pancung lain melarikan diri," ujar Taufiq.
Perompakan
Dari hasil tangkapan ini, diamankan barang bukti berupa 20 galon jerigen isi minyak dan 1 buah boat pancung. Semua barang bukti dan 4 pelaku kemudian dibawa ke Lanal TBK untuk diproses hukum.
Perompakan kedua terjadi pada 22 Oktober 2015 pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, lanjut Taufiq, dirinya kembali mendapat kejadian serupa. Kali ini menimpa MV Merlin di Selat Malaka.
"Ketika itu saya dalam perjalanan kembali dari Port Blair. Saya perintahkan untuk melakukan pengejaran dan investigasi oleh tim VBSS KRI Beladau-643," tutur dia.
"Di saat bersamaan Koarmabar juga melakukan koordinasi dengan pihak MTFS Singapura dalam mencari informasi hasil investigasi detil terhadap MV Merlin," sambung Taufiq.
Taufiq mengatakan, tim WFQR 4 lanal TBK berhasil melakukan penyergapan dan penggerebekan di perkampungan Pulau Parit dan menangkap 2 pelaku perompakan MV Merlin yang berbendera Marshall Island.
Dari situ, tim menemukan juga barang bukti berupa boat pancung dan barang-barang berupa sparepart hasil rompakan. Serta sejumlah senjata tajam yang digunakan untuk merompak. Semua itu kemudian diamankan bersama 2 pelaku.
"Hasil investigasi tim WFQR 4 terhadap barang bukti yang ditemukan, terdapat kecocokan dengan data dari MSTF Singapura terkait barang, nomor seri sparepart. Semuanya sama, cocok," tandas Taufiq. (Ndy/Mut)