Liputan6.com, Jakarta - Kabar itu seperti petir di siang bolong. Datang tiba-tiba dan mengentakkan telinga. Kabar itu datang dari Malang, Jawa Timur. Disebutkan, model senior yang juga politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan anggota Komisi VIII DPR RI, Arzetti Bilbina, digerebek di Hotel Arjuna di Malang pada Minggu 25 Oktober lalu.
Penggerebekan itu terjadi pukul 14.30 WIB dan dipimpin oleh Wakil Komandan Denpom Divif 2 Kostrad Kapten Cpm Sandri. Saat digerebek, Arzetti disebutkan tengah berduaan dengan Komandan Kodim (Dandim) Sidoarjo, Letnan Kolonel Kavaleri Rizeki Indra Wijaya.
Usai digerebek, Arzetti dan Letkol Rizeki diamankan ke Markas Denpom Divif 2 Kostrad. Kemudian suami Arzetti, Aditya Setiawan Wicaksono alias Didit, menjemput artis cantik itu. Sore harinya Arzetti, suaminya, dan Letkol Rizeki dibawa ke Markas Denpom V/3 Malang untuk diperiksa lebih lanjut.
"Peristiwa itu benar. Ada peristiwa (penggerebekan) itu. Ditangkap 25 Oktober kemarin," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah, Senin 26 Oktober lalu.
Sabrar mengatakan, kejadian ini tengah diselidiki. Sebab, kedua pihak yakni Arzetti dan Rizeki, menjelaskan pertemuan di kamar hotel melati itu untuk membahas urusan pekerjaan.
"Penjelasannya sementara (pertemuan) dalam rangka kedinasan. Kami masih dalami dan dahulukan asas praduga tak bersalah," ujar Sabrar.
Sebelum terjun ke dunia politik, Arzetti dikenal sebagai model berprestasi. Dia juga dikenal sebagai selebriti yang tidak neko-neko. Bahkan selama menjalani profesinya di dunia hiburan, hampir tak pernah terdengar berita negatif tentang ibu 3 anak itu. Citra Arzetti sebagai artis dengan perilaku baik pun semakin kuat setelah dia memutuskan menggunakan hijab.
Tidak heran jika akhirnya kabar yang berhembus pada Minggu 25 Oktober itu mengagetkan banyak orang. Tapi, benarkah Arzetti berselingkuh?
Dengan suara sedikit parau dan hampir menangis, Arzetti gagal mempertahankan ketegarannya saat menjelaskan duduk perkara yang tengah membelitnya, Rabu 28 Oktober 2015.
"Saya betul meminta maaf, Allah sayang dengan saya. Saya benar minta maaf dengan ibu saya. Saya belum bisa hubungi beliau, karena saya takut dan beliau terpukul dengan berita ini. Saya minta maaf kepada ibu bapak mertua saya, teman, keluarga di Sidoarjo dan Surabaya," ujar Arzetti saat menggelar jumpa pers ditemani suaminya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Arzetti, masalah yang tengah dialaminya merupakan teguran dari Allah. "Ini sensitif sekali. Kemarin saya belum berani karena harus diskusi dulu," imbuh Arzetti.
Baju Dinas Lengkap
Dia menegaskan, tudingan penggerebekan itu tidak benar. Menurut Arzetti, saat itu dia sedang berada di Surabaya dan Sidoarjo menuju Bromo. Pertemuan dengan Letkol Rizeki tersebut, lanjut dia, diketahui oleh suaminya, Didit.
"Pada saat di tanggal 24 Oktober bersama keluarga saya di organisasi Fatayat, saat pelepasan organisasi diminta saya menjadi salah satu tim yang ada di organisasi tersebut," kata Arzetti.
Dia menjelaskan, pemilihan tempat di Malang untuk bertemu Letkol Rizeki karena jaraknya tidak terlalu jauh dengan bandara. Sebab, saat itu dia harus bertolak ke Jakarta.
"Saya pada hari itu baru sampai di bandara dan mampir di sana karena jarak bandara-Bromo jauh dan waktunya mepet, maka kami bersama rekan saya bertemu, dan Pak Dandim (Letkol Rizeki) bertemu membahas proposal CSR di Sidoarjo," ujar dia.
Tidak lama berselang, kata Arzetti, suaminya datang ke tempat pertemuan dia dengan Letkol Rizeki yang memang sudah direncanakan sebelumnya.
"Mas Didit datang 25 menit kemudian, memang sebelumnya sudah janjian. Mas Didit juga kenal dengan Pak Dandim yang saat pertemuan tidak sendirian. Mas Didit juga lama tinggal di Lawang (Malang), jadi memilih tempat pertemuan di situ (Hotel Arjuna)," tutur Arzetti.
Arzetti mengatakan, sengaja memilih hotel sebagai tempat pertemuan dengan Rizeki, sebab dia harus bertolak ke Jakarta pada hari yang sama. Jika pertemuan itu dilakukan di pusat perbelanjaan, dia khawatir akan ketinggalan pesawat. Dia juga yakin akan banyak pengunjung yang minta berfoto dengannya.
"Saya berpikiran antara Bromo dan airport karena pesawat berangkat malam, kebetulan saya janjian dengan suami di titik tengah bersama Pak Dandim Sidoarjo yang juga dapil saya, waktu saya sedikit,” papar Arzetti
"Akhirnya kita cari tempat pinggir jalan yang ada terasnya," sambung dia.
Arzetti mengatakan, dia tidak hanya berdua dalam pertemuan tersebut. Ada anak buah Letkol Rizeki yang mendampingi. Pada pertemuan itu, keduanya membahas program-program yang menyangkut permasalahan Sidoarjo.
"Kenapa saya pilih Pak Dandim? Karena ini dapil saya. Saya sebelumnya pernah mengobrol dengan beliau kalau apa saja yang diperlukan dan apa saja yang bisa diperbuat. Saya diskusi soal proposal dan program. Dia juga pakai baju dinas lengkap dengan ajudannya," tutur Arzetti.
Advertisement
Terpukul
Arzetti mengaku terpukul dengan berita penggerebekan itu. Begitu juga anak-anaknya. Bahkan anak-anaknya sering mengigau saat tidur.
"Anak-anak saya terpukul sekali. Kakak saya yang temani mereka, kalau tidur suka mengigau," ungkap Arzetti. Tidak hanya itu, anak-anaknya juga tidak berani ke sekolah. Mereka sadar, ibunya adalah public figur sehingga berita ini bisa cepat menyebar ke khalayak ramai. Bahkan ibunda Arzetti jatuh sakit mendengar isu ini.
"Kondisi ibu drop sekali. Tapi mereka prihatin dan mengerti soal masalah ini," imbuh wanita berkerudung ini.
Kendati dia dan keluarganya terpukul, namun Arzetti ingin tidak mempermasalahkannya. Karena menurut dia, informasi yang beredar sebelumnya bukanlah fakta yang terjadi.
Dia juga mengatakan, tidak ada pemeriksaan di Denpom TNI. "Tidak ada perselingkuhan antara saya dan Pak Dandim, tidak ada pemeriksaan di Denpom TNI. Jadi, dengan kata penggerebekan itu, kok rasanya gimana gitu ya, tapi saya hargai itu," ucap Arzetti.
"Apa yang mau digerebek, orang kita lagi duduk-duduk terus Mas Didit jemput."
Meski Arzetti membantah, namun pihak TNI Angkatan Darat jauh-jauh hari menegaskan akan mengusut kasus dugaan perselingkuhan ini.
"(Diusut) sampai tuntas. Pokoknya kita tidak akan menutupi TNI yang salah. Prinsipnya gitu," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki hal tersebut. Namun, ujar Mulyono, dia tidak bisa memberikan komentar jika belum memiliki data dan fakta yang valid. "Masih dalam proses, kita tunggu hasilnya," ujar Mulyono.
Terkait masalah ini, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR sebelumnya mengatakan akan segera memanggil Arzetti.
"Nanti kalau sudah menjadi asumsi publik, maka MKD akan memanggil Arzetti untuk dimintai keterangan," kata anggota MKD Dadang S. Mochtar saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (27 Oktober).
Dadang menjelaskan MKD memiliki dua mekanisme dalam pemanggilan anggota DPR yang diduga melakukan pelanggaran kode etik Dewan, yakni dengan aduan maupun tanpa aduan.
"Pertama, tata beracara kita menunggu pelaporan, atau jika sudah menjadi asumsi publik kita bisa memanggil yang bersangkutan tanpa adanya aduan atau pelaporan," dia menjelaskan.
Menurut Dadang, kemungkinan pihaknya akan menggelar rapat pada Kamis besok (29/10/2015) terkait masalah ini. "Kemungkinan MKD Kamis baru rapat ya. Soalnya sekarang anggota lainnya banyak yang sedang berada di luar kota. Saya saja baru tiba dari Surabaya," kata Dadang.
TNI sendiri masih menyangsikan kebenaran dugaan perselingkuhan itu. Tapi jika terbukti ada perselingkuhan dalam kasus Arzetti dan Rizeki, TNI akan memberikan sanksi tegas kepada prajuritnya.
"Ada aturan di militer kalau tentara berbuat zina dengan keluarga militer atau dengan yang sudah berkeluarga, itu hukumannya dipecat," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Senin 26 Oktober. (Sun/Ron)