Jelaskan soal Penggerebekan, Arzetti Bilbina Hampir Menangis

Arzetti memastikan suaminya, Aditya Setiawan Wicaksono, mengetahui pertemuannya dengan Letkol Rizeki.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 28 Okt 2015, 14:18 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 14:18 WIB
20151028-Bersama Suami, Arzetti Buka-bukaan Soal Isu Perselingkuhannya
Arzetti Bilbina bersama suami Aditya Setiawan memberikan keterangan pers terkait kabar penggerebekan dirinya, Jakarta, (28/10/2015). Arzetti digrebek bersama seorang anggota TNI yang bernama Rizeki Indra Wijaya. (Liputan6/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta- Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzetti Bilbina hampir menangis ketika mengklarifikasi tudingan penggerebekan yang ditujukan kepadanya. Arzetti diberitakan digerebek di kamar Hotel Arjuna, Malang, Jawa Timur, Minggu 25 Oktober 2015 saat bersama ‎Komandan Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo, Letnan Kolonel Kav Rizeki Indra Wijaya.

"Saya meminta maaf atas pemberitaan ini, mungkin ini nikmat Allah," kata Arzetti dengan suara lirih saat menggelar jumpa pers di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Hampir menangis, Arzetti meminta maaf kepada keluarganya atas pemberitaan dugaan perselingkuhan tersebut.

"Saya meminta maaf kepada ibu saya, kepada ibu-bapak mertua saya, dan keluarga saya di dapil Surabaya-Sidoarjo," kata Arzetti.
‎
Ia menegaskan, tudingan penggerebekan itu tidak benar. Dia menceritakan, saat itu dia sedang berada di Surabaya dan Sidoarjo‎ menuju Bromo. Pertemuan dengan Letkol Rizeki tersebut, kata Arzetti , diketahui oleh suaminya, Aditya Setiawan Wicaksono alias Didit.

"Pada saat di tanggal 24 Oktober bersama keluarga saya di organisasi Fatayat, saat pelepasan organisasi diminta saya menjadi salah satu tim yang ada di organisasi tersebut," kata Arzetti.

Ia menjelaskan, pemilihan tempat di Malang untuk pertemuan dengan Letkol Rizeki karena jaraknya tidak terlalu jauh dengan bandara. Sebab, saat itu dia harus bertolak ke Jakarta.

"‎Saya pada hari itu baru sampai di bandara dan mampir di sana karena jarak bandara-Bromo jauh dan waktunya mepet, maka kami bersama rekan saya bertemu, dan Pak Dandim (Letkol Rizeki) bertemu membahas proposal CSR di Sidoarjo," ujar dia.

Membantah Selingkuh

Arzetti menuturkan, tidak lama berselang suaminya datang ke tempat pertemuan dia dengan Letkol Rizeki yang memang sudah direncanakan sebelumnya. Dia menambahkan, saat pertemuan itu Letkol Rizeki ditemani ajudannya lengkap dengan seragam dinas.

"Mas Didit datang 25 menit kemudian, memang sebelumnya sudah janjian. ‎Mas Didit juga kenal dengan Pak Dandim yang saat pertemuan tidak sendirian. Mas Didit juga lama tinggal di Lawang (Malang), jadi memilih tempat pertemuan di situ (Hotel Arjuna)," tutur dia.

Meskipun merasa terpukul dengan berita penggerebekan itu, Arzetti mengaku tidak mempermasalahkannya. Karena menurut dia, informasi yang beredar sebelumnya bukanlah fakta yang terjadi.

Arzetti juga mengatakan, tak ada pemeriksaan di Denpom TNI.

"Tidak ada perselingkuhan antara saya dan Pak Dandim, tidak ada pemeriksaan di Denpom TNI. Jadi, dengan kata penggerebekan itu, kok rasanya gimana gitu ya, tapi saya hargai itu. Apa yang mau digerebek, orang kita lagi duduk-duduk terus Mas Didit jemput," kata Arzetti Bilbina.

TNI AD Membenarkan soal Penggerebekan

Meski Arzetti membantah, pihak TNI Angkatan Darat (AD) membenarkan kabar Detasemen Polisi Militer (Denpom) Divif 2 Kostrad telah menggerebek kamar Hotel Arjuna, Malang, Jawa Timur pada Minggu 25 Oktober 2015.

Saat penggerebekan itu, mereka mendapati anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Arzetti Bilbina dan seorang perwira TNI AD Letkol Rizeki tengah berdua di dalam kamar.

"Peristiwa itu benar. Ada peristiwa (penggerebekan) itu. Ditangkap 25 Oktober kemarin," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah ketika dikonfirmasi, Senin 26 Oktober 2015.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono berjanji akan mengusut tuntas kasus dugaan perselingkuhan antara Arzetti dan Letkol Rizeki.

"‎(Diusut) sampai tuntas. Pokoknya kita tidak akan menutupi TNI yang salah. Prinsipnya gitu‎," kata Mulyono. Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki‎ hal tersebut. Namun, ujar Mulyono, dia tidak bisa memberikan komentar jika belum memiliki data dan fakta yang valid. "Masih dalam proses, kita tunggu hasilnya," ujar Mulyono. (Nil/Sun)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya