Liputan6.com, Jakarta - Isu perombakan kabinet kerja jilid 2 terus bergulir. Tidak hanya nama-nama menteri yang diisukan terkena pergeseran. Nama HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung juga menyeruak ke permukaan. Belakangan namanya juga sering dikait-kaitkan dengan kasus korupsi yang menjerat mantan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capela.
Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, dirinya tidak tahu menahu soal informasi tersebut. Yang terpenting, kata Prasetyo, bekerja dengan baik. Menurut dia, kewenangan reshuffle mutlak di tangan presiden.
"Jangan tanya saya dong," kata Prasetyo di Kejagung, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Dia menuturkan, setiap orang memiliki nilai masing-masing. Baik itu di depan atasan dalam hal ini Presiden, atau di depan masyarakat. Yang jelas, setiap pergeseran atau pergantian pejabat di dalam suatu pemerintahan adalah hal yang lumrah.
"Kamu ini gimana sih, itu bukan urusan saya kan. Kalau saya katakan kamu mau dipecat saya nanya kamu? Nggak kan?" pungkas Prasetyo.
Sebelumnya, Wa‎kil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, belum ada pembahasan mengenai reshuffle sampai sekarang.
"Belum dibicarakan. Kan saya bilang belum dibicarakan. Saya tidak tahu (isi pertemuan di Rumah Mega), karena saya tidak hadir kan," tegas JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.
Advertisement
Baca Juga
‎Meski demikian, JK kembali menegaskan, tiap saat selalu dilakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri. Hal itu dilakukan terlepas dari akan ada reshuffle atau tidak.
"Selalu kan kita mengevaluasi, memberikan nasihat, memberikan cara. Tidak ada khusus evaluasi mau reshuffle," ujar JK. (Ron/Sun)