2 Alasan ISIS Sulit Masuk Wilayah RI

Kendati, Haidar menekankan pemerintah dan aparat penegak hukum harus waspada terhadap gerakan radikal ISIS.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 24 Nov 2015, 20:05 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 20:05 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haidar Nashir, mengatakan paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sulit masuk dan berkembang di wilayah RI. Sebab, penganut Islam di Tanah AIr memiliki paham moderat.

"Saya yakin ISIS tidak akan terlalu kuat untuk masuk dengan mudah seperti itu, karena 2 hal. Pertama, umumnya kekuatan agama di Indonesia itu kan moderat. Kedua, kita ini sebenarnya relatif punya pengalaman tahan pada peristiwa seperti itu," kata Haidar, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Kendati demikian, Haidar menekankan pemerintah dan aparat penegak hukum harus waspada terhadap gerakan radikal ISIS, meski baru-baru ini peretas Anonymous membantah membocorkan informasi serangan kelompok ISIS ke wilayah RI.


"Tentu kita waspada juga. Jangan sampai lengah," imbau dia.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti‎ menyarankan aparat penegak hukum berkomunikasi dengan para tokoh agama Islam untuk membicarakan langkah preventif. Sebab, mencegah jauh lebih baik daripada berhadapan langsung dengan masalah.

"Menurut saya sekarang aparat keamanan harus mulai melakukan komunikasi dengan pemimpin organisasi-organisasi Islam, membicarakan mengenai ancaman ini. Dan melakukan langkah-langkah bersama, bagaimana masyarakat juga terlibat dalam upaya menangkal berbagai macam bentuk kekerasan. Apalagi kekerasan yang mengatasnamakan agama Islam," tandas Muti. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya