Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka Musabakah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi DKI, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Dia teringat cerita ketika masih menjabat Bupati Belitung Timur.
Saat itu, pria yang karib disapa Ahok juga membuka acara dengan memukul bedug, sebagai tanda pelepasan kontingen mengikuti lomba di Lombok, NTB. Kala itu, dia 'diejek'Â Wakil Bupati Bangka Barat yang kini sudah menjadi bupati.
"Waktu saya pukul beduk kan, dia bilang hati-hati Barongsainya (nanti) yang keluar," kenang Ahok di Asrama Haji, Jakarta Timur, Selasa 1 Desember 2015.
Begitu tahu kontingen Belitung Timur meraih juara 1, Ahok balik meledek sang kawan.
"Tapi waktu orang saya yang juara, hafal 28 juz, orang saya menang nih, orangnya kalah, terus saya senggol dia. Ustaz, bupati yang belum dapat hidayah aja warganya udah menang nih, gimana elu. Saya sodok-sodok dia, dia ketawa-ketawa. Tapi sekarang kita sudah ketemu ngobrol-ngobrol," papar Ahok.
Baca Juga
Mantan politisi Partai Golkar dan Gerindra yang mengenakan kopiah hitam itu berharap, kontingen DKI Jakarta bisa mengulang sukses saat dia masih menjabat bupati yang juga diselenggarakan di Lombok NTB pada Juni 2016.
"Saya berharap banyak ketika berdoa, Tuhan memberikan kita juara umum di tahun depan di NTB," harap Ahok.
Optimisme ini bukan tanpa alasan. Bagi Ahok, persiapan pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) pun berbuah juara umum. Dengan begitu, seleksi melalui MTQ untuk bisa ikut ajang nasional itu bisa mendapat hasil terbaik.
"Kami sudah STQ (Seleksi Tilawatil Quran) ini, MTQ hasilnya sidah siap, ya. Tinggal kami mudah-mudahan dari seleksi ini dengan betul kita siap berpartisipasi di MTQ, Lombok, NTB. Saya kira itu sih, kita harapkan Jakarta bisa juara umum," pungkas Ahok.