Liputan6.com, Jakarta - ‎Basuri Tjahaja Purnama harus mengakui kekalahannya dalam Pilkada Belitung Timur 9 Desember 2015. Kendati belum ada hasil resmi dari KPU, namun adik kandung dari Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu berdasarkan hasil hitung cepat tertinggal jauh dengan saingannya Yuslih Ihza-Baharuddin.
Pria yang disapa Ahok ini menganggap risiko kekalahan dalam pertarungan Pilkada harus dihadapi oleh Basuri. Kepada Yuyu, sapaan Basuri, Ahok telah mewanti-wanti, bila popularitasnya di bawah 50 persen menurut hasil survei, maka upaya meraih suara yang lebih besar harus dilakukan lebih keras lagi.
‎
"Dari‎ awal saya sudah bilang sama dia, bahwa dia kemungkinan bisa kalah karena imbang-imbang saja. Kalau kamu seorang petahana, disurvei dan popularitas kamu di bawah 50 persen itu masalah kamu," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis, (10/12/2015).
Baca Juga
Ia pun meyakini, kekalahan Basuri dalam keikutsertaannya pada Pilkada kedua kali ini karena selama 5 tahun memimpin, sang adik lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur ketimbang kebutuhan mendasar masyarakat yang mayoritas masih berpenghasilan rendah. ‎
‎
"Dulu‎ kan saya yang mengembangkan sistem Kartu seperti Jakarta Sehat, lalu saya bikin sistem untuk memisahkan orang yang layak dapat (bantuan fasilitas) kesehatan atau tidak. Nah saya beberapa kali pulang, saya lihat AC-nya rusak, rumah sakit depan kotor enggak dikonblok. Saya bilang sama dia, kamu harus konsentrasi di situ. Sebetulnya rakyat itu yang penting kesehatan, pendidikan. Tapi kan masing-masing orang pikirannya berbeda kan, dia berpikir mesti bikin lapangan terbang dan lainnya," kata Ahok.
Advertisement
Ia sendiri tidak menyalahi konsep pembangunan yang dibuat Basuri, Namun menurut dia, yang dibutuhkan masyarakat Belitung Timur saat ini adalah kebutuhan mendasar seperti kesehatan, pangan dan pendidikan.
"Itu betul, tapi masih jauh (untuk saat ini) gitu loh," ucap mantan Politisi PDI Perjuangan itu.
Mengenai proses pelaksanaan Pilkada saat ini, Ahok menilai jauh lebih baik ketimbang saat ia maju dalam Pilkada Belitung Timur. Saat ini masyarakat lebih kritis dan tidak terlalu banyak mengedepankan isu SARA.
"M‎ereka sekarang mulai bermain lebih halus. Walaupun SARA masih ada sedikit, tapi jauh berkurang dibanding zamannya saya. Mereka sekarang sudah main, keluarkan daftar janji-janji adik saya yang tidak dipenuhi. Ini lebih baik. Artinya orang Belitung Timur pun juga lebih baik coba yang baru," kata dia.
Karena itu, sejak adiknya memutuskan maju kembali dalam Pilkada Belitung Timur, ia telah mengingatkan agar siap menerima risiko kekalahan.
"Makanya saya katakan, kalau Anda biasa-biasa saja, Anda enggak mungkin dipilih. Karena ada sesuatu kan namanya kalau orang tidak gampang pilih Anda. Apalagi kalau Anda minoritas, enggak mudah gitu lho, " pungkas Ahok.