Kasus Tukang Ojek Diduga Korban Peluru Nyasar di Ancol Diusut

Propam Polda Metro menegaskan tidak akan segan menindak bila terbukti ada pelanggaran peluru nyasar yang terjadi di Tol Ancol.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Des 2015, 15:57 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 15:57 WIB
pistol

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih menyelidiki insiden peluru salah sasaran yang mengenai seorang tukang ojek di Plumpang, Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi saat petugas Patroli Jalan Raya (PJR) membubarkan ratusan pengendara motor di dalam Tol Ancol, Sabtu 13 Desember 2015, dini hari.

"Mengenai dari mana proyektil yang menyasar ke korban, saat ini masih dalam penyelidikan," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Janner HR Pasaribu di kantornya, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Janner belum bisa memastikan apakah peluru nyasar itu keluar dari pistol anak buahnya. Sebab, jarak korban dan petugas yang melepaskan tembakan cukup jauh, sekitar 2 kilometer.

"Apakah (peluru) itu dari anggota, kita belum bisa pastikan. Anggota yang kami periksa mengaku melepaskan ‎tembakan peringatan, tapi ke atas," papar dia.

Jika terbukti anggota polisi itu lalai dalam menggunakan senjata api, Propam tidak segan menindak tegas.

‎Saat ini, proyektil tersebut tengah diuji di laboratorium forensik (labfor) untuk mengetahui asal peluru tersebut.

"Kemarin sudah berhasil operasi pengangkatan proyektil‎ dari kaki korban. Hari ini proyektil dikirim ke labfor. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar," ucap Janner.

Peluru Begal?

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan, bisa saja peluru yang mengenai korban berasal dari senjata rakitan pelaku kejahatan.

Hanya saja letusan senjata itu bertepatan saat petugas PJR berusaha membubarkan ratusan pemotor yang menerobos Tol Ancol Timur hingga Plumpang, Jakarta Utara.

"Begal dan para pelaku kejahatan itu mayoritas menggunakan pistol rakitan. Mereka tak segan-segan mencederai korbannya," ucap Iqbal.

Temuan itu berdasarkan hasil analisis dan evaluasi (Anev) yang dilakukan sejumlah petinggi di jajaran Polda Metro Jaya terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Jakarta.‎ Temuan itu menunjukkan banyaknya pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api saat beraksi.

"Antisipasinya, kita perketat razia. Kita juga terus memburu dan membongkar sindikat jual beli senjata ilegal," jelas Iqbal.

‎Sebelumnya, tukang ojek yang tengah mangkal di sekitar pintu keluar Tol Plumpang, Jakarta Utara tertembak di pahanya. Korban diduga terkena peluru nyasar dari pistol petugas yang berupaya membubarkan ratusan pemotor di pintu keluar tol tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya