KM Marina Karam, Polda Sulsel Bangun Posko Ante Mortem di Siwa

Tiga personel Dokpol Polda Sulselbar sudah ditugaskan bersiaga di posko tersebut.

oleh Eka Hakim diperbarui 21 Des 2015, 03:37 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 03:37 WIB
20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP Photo
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Liputan6.com, Makassar - Tim Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Polda Sulselbar mulai membangun posko ante mortem di Pelabuhan Siwa, Kabupaten Wajo, Sulsel. Hal ini menyusul tenggelamnya KM Marina pada Sabtu 19 Desember 2015.

"Iya posko ante mortem sudah dibangun di sekitar Pelabuhan Siwa dan sudah ada beberapa keluarga korban yang melaporkan diri serta diambil keterangannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Makassar, Minggu (20/12/2015).

Tiga personel Dokpol Polda Sulselbar sudah ditugaskan bersiaga di posko tersebut. Mereka menunggu kedatangan keluarga para korban KM Marina.

"Mereka yang siaga di posko ada 3 personil dari Dokpol dan Tim DVI Polda Sulselbar," ujar Barung.

Tujuan ante mortem, kata Barung, untuk mengidentifikasi para korban yang telah ditemukan. Termasuk jika nantinya ada yang ditemukan sudah tak dikenali.

"Dengan data ante mortem yang telah kita ambil dari pihak keluarganya tentu tidak menyulitkan proses identifikasi nantinya," terang Barung.

Siaga I

Wakil Bupati Wajo Sulsel, HA Syahrir Kube Dauda mengatakan pihaknya telah memerintahkan langsung kepada dinas kesehatan untuk menyiagakan seluruh armada ambulans ke Dermaga Pelabuhan Bangsalae Siwa.

Hal itu dilakukan agar proses evakuasi terhadap para korban jika ada yang ditemukan langsung ditangani cepat dan dilarikan ke Rumah sakit yang sudah disiagakan sebelumnya.

"Tak hanya siaga di pelabuhan Bangsalae, tapi seluruh sarana kesehatan yang berada di pesisir laut Kabupaten Wajo juga diminta siaga I, baik itu di Rumah Sakit, Puskesmas ataupun Poskesdes. Karena kita khawatirkan ada korban yang terdampar di sekitar wilayah pesisir Kabupaten Wajo," kata Syahrir saat dihubungi Liputan6.com.

Selain sarana kesehatan yang harus disiagakan, pihaknya juga mengintruksikan kesigapan seluruh Camat di pesisir laut agar mengerahkan warganya membantu pencarian dengan menyisir wilayahnya masing-masing.

"Seluruh Camat yang wilayahnya dipesisir juga tak boleh diam saja tapi sigap dan mengerahkan masyarakatnya ikut serta dalam pencarian korban KM Marina," tegas Syahrir.

Karamnya KM Marina diketahui pada pukul 21.45 Wita. Dari informasi awal yang diberikan oleh Syahbandar Palopo, KM Marina yang dinyatakan karam di antara perairan Kolaka-Siwa tersebut memuat 119 penumpang yang terdiri dari 91 dewasa dan 19 anak-anak serta 10 orang ABK.

Kapal diduga karam setelah dihantam badai dan bocornya bak mesin kapal sehingga air laut masuk ke dalam kapal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya