Cak Imin: PKB Kalau Usul ke Jokowi Dicatat Dulu Baru Dilaksanakan

Penambahan kursi diperlukan agar usul-usul PKB pada presiden langsung dijalankan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Des 2015, 03:54 WIB
Diterbitkan 23 Des 2015, 03:54 WIB
20151222-Talkshow Menghadirkan Kembali Spirit Gus Dur-Jakarta-Johan Tallo
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, bersama Menkopolhukam Luhut Panjaitan dalam talkshow Menghadirkan Kembali Spirit Gus Dur di DPP PKB, Jakarta (22/12/2015). Talkshow diadakan sebagai peringatan Haul ke 6 Gus Dur. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta agar kursi legislatif partai tersebut bertambah pada Pemilu 2019 mendatang.

Penambahan kursi diperlukan agar usul-usul PKB pada presiden langsung dijalankan.

"Kursi PKB yang 47, beda dengan PDIP yang di atas 100 kursi. Kalau PKB usul ke Jokowi dicatat dulu baru dilaksanakan. Kalau 10 kali dicatat dan 5 kali dilaksanakan sudah Alhamdulilah," tutur Muhaimin, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa 22 Desember 2015.

"Saya instruksi seluruh jajaran PKB kalau mau memperjuangkan spirit Gus Dur maka kursinya harus sama dengan PDIP. Jadi bukan dititipkan di catatan presiden tapi bisa langsung dilaksanakan," tambah dia.

‎Pria yang disapa Cak Imin itu menyampaikan pidato politiknya dalam acara Haul ke 6 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.


Cak Imin menyampaikan pula banyak pekerjaan rumah yang ‎belum diselesaikan. PKB, partai politik lainnya, dan semua elemen masyarakat pun diminta bersatu padu.

"Masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan. PKB sebagai pendukung pemerintah akan berupaya pemerintah akan jalankan spirit Gus Dur," tutur dia.

Acara haul ini dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan dan 3 Menteri Kabinet Kerja dari PKB, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Hadir pula Wasekjen PDIP Ahmad Baskara, Ketua DPP PAN Eko Patrio, dan Ketua Umum ICMI Jimly Ashidiqqie.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya