Liputan6.com, Mataram - Sejumlah remaja terseret ombak saat bermain di Pantai Kerandangan, Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang di antara mereka tewas diduga karena terbentur batu karang saat terbawa arus.
Korban diketahui berinisial RZ (20). Berdasarkan penuturan saksi mata di lokasi, sesaat sebelum kejadian tampak dari kejauhan korban bersama 2 temannya berada di tengah laut.
Kepala Satuan Patroli Daerah (Kasatrolda) Ditpolair Polda NTB, Kompol Dewa Wijaya, yang saat itu berada di lokasi kemudian memerintahkan anggotanya untuk menyelamatkan korban.
Baca Juga
Di tengah proses penyelamatan, beberapa perahu tampak melintas di depan korban. Sementara dari kejauhan warga berteriak agar perahu tersebut berhenti dan menyelamatkan RZ.
Korban juga sempat melambaikan tangan meminta pertolongan. Namun perahu berlalu begitu saja.
Polisi berhasil menyelamatkan 2 teman RZ. Mereka lalu dievakuasi ke pinggir pantai. Sementara korban hilang dari permukaan laut karena terseret arus. Dewa Wijaya kemudian memerintahkan 2 kapal Polair Senggigi untuk membantu pencarian dan penyelamatan.
"Seluruh anggota kami kerahkan untuk pencarian, bahkan penyelam pun kami turunkan," ujar Dewa Wijaya, Senin (28/1/2015).
Selang 40 menit, polisi kemudian menemukan korban tersangkut di antara bebatuan karang di dalam laut dalam keadan kritis dan penuh luka di badan. Korban kemudian dievakuasi menuju ke darat dengan cara digotong dan dilarikan ke rumah sakit.
"Namun sayangnya, saat tiba di rumah sakit nyawa korban tak bisa tertolong karena pendarahan akibat luka benturan di bagian kepala," ujar dia.
"Kami sudah pasang imbauan di pintu masuk ke pantai ini, jadi kami minta warga yang datang berkunjung tidak mengabaikan imbauan itu demi kenyamanan dan keselamatan warga," kata Dewa.
Sementara itu, teman korban yang selamat dari kejadian tersebut mengaku bahwa mereka awalnya hanya ingin mencoba kedalaman laut di Pantai Kerandangan. Namun karena ombak terlalu kencang dan batu karang yang licin, mereka terbawa arus.
"Kami awalnya cuma ingin coba-coba, tiba-tiba ombak makin keras dan kami berusaha kembali. Saya sempat membantu RZ (korban) tapi saya kelelahan dan terluka," ujar Gafar. (*)