Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi mengungkapkan, ada beberapa permasalahan yang menjadi perhatian kepolisian terkait perayaan malam tahun baru 2016 di Ancol, Jakarta Utara.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi intelijen, kejahatan-kejahatan konvensional seperti copet, rampok, atau pecah kaca diprediksi masih akan muncul di malam pergantian tahun baru. Ada 5 ancaman yang dinilai bisa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat saat malam pergantian tahun.
"Yang pertama copet dan kejahatan lain di Bus Wara-Wiri. Kita berkaca dari tahun-tahun lalu. Untuk itu kita akan tempatkan anggota di sana dengan senjata lengkap," kata Susetio saat menjelaskan Tactical Floor Game (TFG) di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful dan Kapolda Metro Irjen Pol Tito Karnavian di Ancol, Jakarta Utara, Senin (28/12/2015).
Ia melanjutkan, 150 Bus Wara-Wiri siap mengantarkan para pengunjung untuk berkeliling Ancol. Setiap bus muatannya bervariasi dari 30 sampai 60 orang. Untuk yang membawa kendaraan, akan berhenti di kantong parkir dan tidak diizinkan jalan.
"Semua mobil dan motor nanti berdiam di kantong parkir dan 150 Bus Wara-Wiri itu muter terus. Begitu mekanismenya," imbuh dia.
Yang kedua, ujar Susetio, ada perkiraan ancaman kriminal dari geng motor atau oknum warga yang masuk ke Tol Ancol saat merayakan pergantian tahun nanti. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kepolisian sudah menaruh personelnya di dalam atau di sebelum pintu masuk tol.
Baca Juga
"Masuknya motor ke jalan tol kemarin tak bisa terulang. Ada upaya warga yang mau naik ke tol untuk sekadar melepas kembang api atau bertindak kriminal,"Â ujar Susetio.
Sementara itu, Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Sudarmanto mengatakan, pihaknya akan lebih dahulu menghalau jika adanya pergerakan geng motor yang masuk ke wilayah Ancol. Sebanyak 268 personel ditempatkan di atas jalan tol.
"Anggota 268 di atas tol kita minta back up Polda Metro Jaya. Kita halau langsung begitu ada gerombolan motor," kata dia.
Yang ketiga, warga juga harus waspada soal adanya ancaman orang atau anak-anak yang hilang. Mulai dari anak yang terpencar dari rombongan atau kejahatan penculikan. Diperkirakan akan ada 200 ribu orang yang mengunjungi Ancol pada malam perggantian tahun 2016.
"Perkiraan ancaman juga datang di saat massa berdatangan. Mulai dari anak yang hilang atau kehilangan rombongan. Ini 200 ribu diprediksi warga yang ke Ancol," dia membeberkan.
Untuk itu pihaknya mengaku membentuk Satuan Tugas atau Satgas Orang Hilang. Satgas itu nantinya akan berjaga di 5 sektor. Selain berjaga di pos sektor, ada juga personel yang berkeliling untuk memastikan peristiwa kehilangan tidak terjadi.
"Di sektor Pantai Festival, Pasar Seni, dan sepanjang pantai di Karnaval serta di 2 lokasi konser musik. Polwan nanti di sana dan bekerja secara mobile juga," ujar dia.
Keempat, ancaman juga datang dari area parkir yang ditinggalkan. Ia mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut pihaknya menaruh personel di 4 sektor rawan. Anggota kepolisian di sektor tersebut dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Yuldy Yuswan.
"Area parkir yang ditinggalkan itu juga jadi ancaman. Mulai pecah kaca dan lain-lainnya," ujar Sudarmanto.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Yuldy Yuswan mengatakan, pihaknya juga sudah membagi para personelnya untuk menempati 5 pos jaga untuk penindakan. Selain berdiam di pos jaga, para personel juga berkeliling dan berkoordinasi kepada sesama sektor penindakan lainnya.
"Saya membagi 5 tim. Perkelahian atau copet jadi perhatian. Ada juga sektor atau personel yang berkeliling," kata Yuldy.
Yang terakhir atau yang kelima ancaman kemanan datang dari 2 tempat konser yang akan digelar saat malam pergantian tahun baru 2016. Bahkan, kabar terakhir menyebutkan Iwan Fals batal manggung lantaran alasan keamanan. Konser musik yang diisi oleh para artis Ibu Kota itu berlangsung di Pantai Karnaval dan Beach Pool.
"Konser di 2 tempat potensi terjadinya konflik," imbuh Yuldy.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian meminta agar penjagaan tidak hanya terkonsentrasi di malam pergantian tahun melainkan juga pada hari pertama atau tanggal 1 Januari 2016.
"Kita harus terus konsentrasi. Sebab pada tanggal 1, masyarakat juga masih ramai," kata Tito.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful menuturkan, malam pergantian tahun baru nanti Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja dan Kapolda akan datang ke Ancol. Selain itu diprediksi akan ada 200 ribu masyarakat yang hadir dengan 10 ribu kendaraan.
"Kita ingin semuanya aman, nyaman dan tertib tanpa mengurangi kewaspadaan ancaman dan gangguan, serta antisipasi arus lalu lintas," ujar Djarot. (*)