Liputan6.com, Palu - 6 Warga terduga jaringan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT), ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Desa Tayawa, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. Mereka masih dalam perjalanan menuju Palu saat ini.
"Kami baru menerima laporan dari anggota di lapangan terkait penangkapan 6 warga itu. Saat ini mereka masih dalam perjalanan ke Palu untuk diperiksa di Polda," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Aziz saat konfrensi pers di Palu, Sulteng, Kamis (31/12/2015).
Meskipun sudah memastikan adanya penangkapan 6 warga, Kapolda belum dapat memberikan identitas masing-masing warga tersebut.
"Karena mereka masih di perjalanan, jadi kami belum menerima indentitasnya. Nanti kalau sudah sampai di Palu baru kami sampaikan kepada teman-teman wartawan," jelas Idham.
Menurut dia, 6 warga tersebut diduga jaringan MIT pimpinan Santoso yang berada di Desa Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
"Kami belum tahu soal keberadaan mereka di sana (Tayawa), nanti setelah kita periksa baru bisa ketahui maksudnya. Bisa saja mereka ingin bergabung ke Poso atau mereka sebagai pendukung dari kelompok itu," kata Idham.
Baca Juga
Aksi Balas 3 Janda
Berdasarkan data intelijen, jumlah kelompok yang telah terafiliasi dengan ISIS tersebut 32 orang. Termasuk di dalamnya 3 wanita.
"3 Perempuan itu adalah istri Santoso, Basri, dan Ali Kalora," ungkap Idham.
Dia menjelaskan, 3 perempuan tersebut merupakan janda-janda asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka masuk ke wilayah Sulteng, bergabung bersama kelompok Santoso Cs, yang diduga akan membalaskan dendam mantan suami mereka yang lebih dulu meninggal.
"Berdasarkan data intelijen, 3 perempuan itu berasal dari Bima. Mereka tidak mau turun dari Poso dan ingin bersama-sama suaminya saat ini. Kata mereka, lebih baik mati sahid mendampingi suami-suaminya di sana," beber Idham.
Hingga saat ini, Polda Sulteng belum bisa memastikan 3 perempuan tersebut masuk melalui jalur mana, hingga akhirnya bisa bergabung bersama kelompok Santoso Cs.
Kendati demikian, Polda Sulteng sudah memastikan, kalau mereka tidak bisa keluar jauh meninggalkan Poso dan hanya bisa beraktivitas di hutan dan pegunungan Poso.
37 Terduga Teroris MIT Tertangkap
Operasi Camar Maleo IV kelompok sipil bersenjata MIT yang digelar Polri di Poso, Sulawesi Tengah cukup membuahkan hasil.
Kendati pimpinan kelompok tersebut, Santoso, belum tertangkap, namun sepanjang 2015 Polri sudah menangkap 31 anggota MIT dalam operasi ini. Yakni 24 tertangkap hidup, dan 7 lainnya tewas.
"7 Anggota lainnya tewas setelah terlibat baku tembak dengan tim gabungan di Poso. Ini data yang kita kumpulkan sepanjang 2015," kata Idham.
Jumlah tersebut belum termasuk 6 warga yang diduga terlibat dengan jaringan MIT, yang masih dalam perjalanan menuju Palu. Sehingga total dugaan anggota teroris yang tertangkap 37 orang.
Sedangkan, 24 anggota MIT yang ditangkap hidup, 17 di antaranya masih dalam proses hukum. Sisanya sudah divonis dan telah menjalani penahanan di lembaga permasyarakatan (LP).
"Ada yang ditahan di Palu dan di Jakarta," jelas Idham.
Sementara Idham menyebutkan, selain terdapat korban jiwa dari kelompok teroris itu, 2 anggota Polri yang ikut dalam operasi tersebut juga gugur, serta 4 lainnya terluka.
"2 Anggota kita yang meninggal dunia juga karena terlibat baku tembak dengan kelompok mereka. Bahkan, dari beberapa peristiwa baku tembak itu 4 anggota kita juga ikut terluka," ungkap Idham.
Sepanjang 2015, tidak hanya menangkap dan menewaskan kelompok jaringan teroris MIT, Polri juga menyita barang bukti dari kelompok bersenjata itu.
Di antara barang bukti yakni 5 pucuk senjata api organik jenis M-16, 35 bom rakitan jenis lontong, 844 amunisi aktif, dan beberapa barang bukti lainnya.
"Barang bukti yang kita amankan semuanya hasil dari Operasi Camar Maleo yang kita mulai dari operasi I, II, III, hingga IV ini," tandas Idham.
Hingga saat ini, Polri dan TNI yang tergabung dalam Operasi Camar Maleo IV masih mengejar kelompok MIT.
Selain mengejar jaringan MIT di pegunungan Poso, tim operasi ini juga menyekat beberapa jalan masuk menuju kota itu, guna mempersempit ruang gerak Santoso Cs yang ingin masuk dan keluar Poso.
Idham sebelumnya menyebutkan, 24 terduga teroris MIT telah diamankan selama Operasi Camar Maleo IV berlangsung. 7 Di antaranya tewas dan 17 lainnya sedang menjalani proses hukum. Sedangkan dari aparat, 2 polisi dan 1 TNI tewas serta 4 polisi terluka akibat operasi tersebut.
Advertisement