Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menggusur 97 rumah di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Alasannya, bangunan tersebut berada di bibir Sungai Ciliwung yang akan dinormalisasi.
Â
Camat Tebet Mahludin saat ditemui di lokasi penggusuran, Selasa (12/1/2015) mengatakan, ada 3 RT yang digusur hari ini, yakni RT 11, 12, dan 15 di RW 10.
Penggusuran dilakukan sejak pukul 07.30 WIB dengan menurunkan 2 alat berat. Berdasarkan pantauan di lokasi penggusuran, warga pasrah melihat rumah mereka dibongkar.
Warga pun menagih janji Presiden Jokowi yang pernah menyambangi permukiman mereka saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, bahwa pemerintah akan mengganti untung dari gusuran yangdilakukan untuk normalisasi Kali Ciliwung.
Baca Juga
"Pak Jokowi masih kita ingat betul janjinya. Perjanjian awal dulu itu diganti untung zamannya Pak Jokowi gubernurnya. Saya juga enggak tahu hanya untuk senangkan hati kita atau gimana waktu itu. Eh sekarang kita digusur sama wakilnya waktu itu, Ahok," ujar Jefri perwakilan warga yang menjadi korban penggusuran di RT 12 RW 10 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2015).
Serupa dengan Jefri, tokoh pemuda di RT 11 juga menyuarakan hal yang sama. Arul masih ingat betul bahwa Jokowi akan mengganti rumah mereka jika terjadi penggusuran.
"Jangankan rumah, kandang ayam saja saya ganti. Itu yang terlontar dari Pak Jokowi. Pohon juga bakal diganti katanya. Itu yang sangat saya sayangkan. Harusnya memang presiden waktu itu gubernur, bisa tekan ke Pak Ahok itu bisa dilakukan gubernur saat ini," kata Arul.
Advertisement
Camat Tebet Mahludin mengatakan, sejumlah warga telah menerima bantuan rumah susun (rusun) dari pemerintah provinsi. Bahkan sebagian warga sudah menempati rusun itu.
"Mereka sudah dapat rusun dan sudah pindah. Rusun Cipinang Besar Selatan dan Pulo Gebang. Tapi masih ada satu yang bertahan," ujar Mahludin.