Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengatakan, pihaknya sudah menerima hasil laboratorium forensik Polri soal kandungan dalam kopi yang diseruput Wayan Mirna Salihin. Namun ia enggan membeberkan jenis kandungan yang menyebabkan korban tewas.
"Yang jelas hasil labfor memang sudah kita terima. Untuk hasilnya itu nanti akan kita rilis. Kemarin itu kita masih fokus peristiwa teror," kata Musyafak saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Dari informasi yang dihimpun, kopi yang diseruput Mirna mengandung 15 gram sianida. Informasi itu juga menyebutkan 15 gram sianida itu sekitar satu sendok teh. Padahal asumsinya, sianida 900 mg atau sekitar 3 sampai 4 tetes saja bisa menewaskan orang dengan bobot 60 kg lebih.
Advertisement
Baca Juga
Tapi sekali lagi Musyafak tak mau buka suara soal jumlah maupun kandungan sianida yang ada di kopi Mirna. Begitu juga ketika dikonfirmasi soal bahaya apa yang ditimbulkan jika sianida seberat 15 gram dicampur dalam kopi dan diminum.
"Nanti semua kita beberkan. Saya belum bisa membenarkan itu dulu. Kita sepakat untuk membuka semua sekaligus status yang akan ditingkatkan ke penyidikan atau seperti apa nanti," ujar Musyafak.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Mirna dan 2 rekannya minum kopi di sebuah kedai kopi di Mal Grand Indonesia, Rabu 6 Januari 2016, sekitar pukul 17.00 WIB. Korban yang memesan es Kopi Vietnam seketika mengalami kejang setelah menyeruput satu sedotan kopi.
Mirna lalu dievakuasi ke klinik mal dan dirujuk ke RS Abdi Waluyo, Menteng, dan oleh pihak keluarga dirujuk kembali ke RS Darmais, Jakarta Barat. Korban mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 22.00 WIB.