Kronologi Perburuan Ade Badak Otak Pengeroyokan Polisi di Berlan

Bripka Taufik Hidayat dan informannya Jerry melompat dari lantai 2 rumah Oma Yola ke Sungai Ciliwung.

oleh Audrey Santoso diperbarui 22 Jan 2016, 19:21 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2016, 19:21 WIB
20160121-Pengerebekan-Kawasan-Berlan-Jakarta-YR
Petugas Polisi menyita senjata tajam dan senapan yang diduga digunakan oleh pelaku pengeroyokan, Jakarta, Kamis (21/1). Aparat gabungan lakukan penggeledahan dan mencari pelaku tersangka pengeroyokan di kampung Berlan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Priyooza Wijaya (39) yang diduga otak di balik pengeroyokan tim Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dan informannya, saat penggeledahan di rumah bandar narkoba Oma Yola (51), tewas setelah timah panas menembus dadanya.

Pria yang akrab dipanggil Ade Badak ini diduga membacok Panit Satres Narkoba Iptu Heriadi Prabowo dan menyerukan kepada komplotannya yang berjumlah 15 orang, menyerang anggota kepolisian yang saat itu menggeledah rumah Oma Yola, di Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

"Hasil keterangan saksi mahkota (saksi kunci), Ade Badak saat itu yang megang golok saat Iptu Prabowo menahan mereka yang mau masuk ke rumah Mami Yola," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

"Nah, ketika ada sambitan-sambitan, Prabowo menghindar. Di situlah Ade Badak menghujamkan golok ke Iptu Prabowo. Kemudian juga diikuti oleh 3 sampai 4 tersangka menggunakan samurai, belati, dan, celurit yang saat ini masih kami kejar," imbuh dia.

Akibatnya, kata Eko, seorang anggota kepolisian Bripka Taufik Hidayat dan informannya, Jerry alias Cibe, meninggal dunia, setelah mencoba kabur dari terjangan Ade dan kelompoknya. Mereka melompat dari lantai 2 rumah Oma Yola ke Sungai Ciliwung. Jasad keduanya ditemukan di Kali Jatibaru, Cideng, Jakarta Pusat.


‪"Nah, setelah luka parah, (Prabowo) ditinggal. Akhirnya yang bersangkutan (Ade Badak Cs) langsung masuk ke rumah Mami Yola mengejar almarhum (Bripka) Taufik, (Brigadir) Patrik, dan 2 informan. Inilah yang menyebabkan kami mengejar target utama Ade Badak," terang dia.

Eko menjelaskan tim satgas gabungan dari Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur dan tim khusus Polda Metro Jaya, yang memburu terduga pelaku pengeroyokan polisi, sudah memetakan pergerakan Ade Badak 3 hari belakangan.

Kamis 21 Januari sekitar pukul 19.00 WIB, kata dia, polisi di lapangan mendapat informasi keberadaan Ade Badak. Karena saksi kunci mengatakan ia adalah dalang pengeroyokan, polisi mengintai dari Jatinegara sampai ke Cawang, Jakarta Timur. Setelah itu, polisi menghentikan laju sepeda motor Ade Badak di lokasi yang dikenal dengan kawasan 'Tenda Biru'.

"‪Setelah itu motor diberhentikan anggota 2 kali. Kemudian (Ade Badak) tetap mau lari, ternyata dia bangun ambil sajam (senjata tajam). Anggota diperintahkan untuk utamakan keselamatan jiwa, nyawa anggota. (Maka anggota) langsung (mengambil) tindakan tegas tembakan 3 kali, ‪3 peluru di (dada) sebelah kiri, meninggal di tempat," pungkas Eko.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya