Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti membeberkan kronologi penggerebekan rumah bandar narkoba di Berlin, Matraman, Jakarta Pusat. Penggerebekan ini menyebabkan seorang anggota polisi dan informan tewas dianiaya oleh para pelaku.
"Di Kampung Berlan Senin, 18 Januari 2016, anggota Polsek Senen menggerebek narkoba di Jalan Selamat Riyadi IV, Kebon Manggis. Saat melakukan, tiba-tiba ada 20 orang menyerang polisi. Atas kejadian tersebut Bripka Taufik Hidayat dan seorang informan meninggal," kata Badrodin saat menggelar rapat kerja bersama Komisi III di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Provokator penyerangan tersebut diketahui berjumlah 2 orang, yakni Ade Badak serta Rico Patikasih. Keduanya terpaksa ditembak oleh polisi, dalam hal ini Polda Metro Jaya serta satuan tugas gabungan Polres Jakarta Pusat dan Polres Jakarta Timur.
"Ade Badak, Rico Patikasih, terpaksa ditembak karena melakukan upaya perlawanan terhadap petugas saat akan diamankan," ucap Badrodin.
Baca Juga
‎Dia juga membeberkan proses penggerebekan narkoba di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 19 Januari 2016. Dalam kejadian itu, salah satu anggotanya terkena tembakan dari pelaku.
"19 Januari, di Jalan Bugis, Jakarta Utara, pelaku Faisal Rahman melakukan penembakan saat dikepung. Ada petugas Iptu Suptiyatin yang tertembak di sebelah tangan kanan. Ditemukan granat nanas hingga senjata pelontar," ucap Badrodin.
‎Selain itu, Badrodin juga membeberkan aksi penyerangan terhadap anak buahnya ketika melakukan penggerebekan narkoba di daerah. Salah satunya di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Januari 2016. Tak hanya dari pelaku, aparat yang akan melakukan penggeledahan juga mendapat serangan dari warga.
"Penyerangan di Deli Serdang pada 18 Januari 2016, di Desa Pacut Sipuan, Deli Serdang, warga sekitar melakukan penyerangan terhadap polisi yang sedang melakukan tugas," kata Badrodin.