Liputan6.com, Jakarta - Hujan dengan intensitas beragam perlahan membasahi Ibu Kota. Beberapa genangan pun masih terlihat di sejumlah titik di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin seluruh sistem penanggulangan banjir di Jakarta bekerja dengan baik. Termasuk kinerja pompa yang selama ini kerap menjadi masalah saat dibutuhkan.
Sudah ada usulan untuk mengganti semua pompa tua yang masih beroperasi. Tak hanya itu, seluruh pompa juga harus ada genset yang berfungsi maksimal, termasuk juga CCTV.
Advertisement
Baca Juga
"Harus ada ganti, ada yang enggak punya genset, pasang CCTV. Saya minta sekian lama (CCTV dipasang) tapi masih ditemukan 40 lebih (CCTV belum terpasang). Pompa-pompa kecil enggak ada CCTV. Kan kita mau kontrol semua, petugas kebersihannya enggak ada di air juga," kata Ahok sambil menggelengkan kepala di Balaikota Jakarta, Senin (1/2/2016).
Saat ini Ahok memang cukup senang dengan hasil kinerja bawahannya pada awal musim hujan ini. Genangan yang muncul setelah hujan lebat semakin cepat surut.
"Masa 2 bulan hujan, 10 bulan enggak bisa merawat pompa. Memang bukan salah kepala dinas yang sekarang. Ini peninggalan yang lama, ini lagi diberesin," lanjut Ahok.
Yang selama ini terjadi, pompa tidak dirawat dengan baik. Kebanyakan rumah pompa dibiarkan banyak sampah sehingga pompa tersumbat. Dengan begitu pompa tidak berfungsi dengan baik dan air terus meluap.
"Masih saya temukan 21 lokasi yang ada pompa penuh sampah," pungkas Ahok.