Liputan6.com, Jakarta - Warga Kalijodo menolak relokasi yang akan dilakukan pemerintah meski ditawari rumah susun untuk memulai hidup baru.
"Sebagian warga menolak, tapi saya rasa yang dikehendaki warga adalah ganti untung, bukan ganti rugi," kata Kunarso Suro Hadi Wijoyo, Ketua RW 05, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Menurut pensiunan Korps Komando Operasi (KKO-sekarang Marinir) ini, tidak mudah meyakinkan warga di kawasan Kalijodo untuk tiba-tiba pindah. Itu karena mereka selama ini mereka bergantung hidup dari bisnis yang ada di Kalijodo.
Baca Juga
- Wali Kota Jakbar: Prostitusi Kalijodo Masuk Jakarta Utara
- Cerita Wanita Bermata Sayu Terjerumus di Kalijodo
- Muhammadiyah Minta Ahok Tiru Bang Yos dan Risma soal Kalijodo
"Ada yang tukang cuci-setrika, ada tukang parkir, mereka mengais rezeki dari situ," kata Kunarso.
Terkait penolakan warga untuk direlokasi ke rumah susun, tidak lain disebabkan oleh adalah persoalan perut. Warga takut kehilangan mata pencarian bila pindah dari lokasi mengais rezeki saat ini.
"Kalau dikasih rumah susun ya berarti dari nol lagi, bisnis dari nol lagi, enggak kayak gini sekarang," kata Kunarso.
Mengenai laporan warga ke Komnas HAM, karena warga menilai pihak Pemerintah Kota Jakarta Utara tiba-tiba menempel selebaran sosialisasi relokasi Kalijodo.
"Sementara enggak ada laporan ke RT/RW, mereka datang bawa pasukan tiba-tiba nempel sosialisasi," tegas Kunarso.