Tolak Direlokasi ke Rusun, Warga Kalijodo Minta Ganti Untung

Warga menolak untuk ganti rugi, warga meminta pemerintah kota memberikan ganti untung bila bersikukuh ingin merelokasi Kalijodo.

oleh Andrie Harianto diperbarui 16 Feb 2016, 10:25 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 10:25 WIB
20160211-Mengintip Lokalisasi Kalijodo yang Berusia Setengah Abad
Suasana Kalijodo pada siang hari di Jakarta, Kamis, (11/02). Kawasan ini merupakan tempat pelacuran kumuh yang sudah berdiri lebih dari setengah abad. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kalijodo menolak relokasi yang akan dilakukan pemerintah meski ditawari rumah susun untuk memulai hidup baru.

"Sebagian warga menolak, tapi saya rasa yang dikehendaki warga adalah ganti untung, bukan ganti rugi," kata Kunarso Suro Hadi Wijoyo, Ketua RW 05, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Menurut pensiunan Korps Komando Operasi (KKO-sekarang Marinir) ini, tidak mudah meyakinkan warga di kawasan Kalijodo untuk tiba-tiba pindah. Itu karena mereka selama ini mereka bergantung hidup dari bisnis yang ada di Kalijodo.

Baca Juga

"Ada yang tukang cuci-setrika, ada tukang parkir, mereka mengais rezeki dari situ," kata Kunarso.

Terkait penolakan warga untuk direlokasi ke rumah susun, tidak lain disebabkan oleh adalah persoalan perut. Warga takut kehilangan mata pencarian bila pindah dari lokasi mengais rezeki saat ini.

"Kalau dikasih rumah susun ya berarti dari nol lagi, bisnis dari nol lagi, enggak kayak gini sekarang," kata Kunarso.

Mengenai laporan warga ke Komnas HAM, karena warga menilai pihak Pemerintah Kota Jakarta Utara tiba-tiba menempel selebaran sosialisasi relokasi Kalijodo.

"Sementara enggak ada laporan ke RT/RW, mereka datang bawa pasukan tiba-tiba nempel sosialisasi," tegas Kunarso.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya