Kapolda Metro: Teror Sianida ke Polisi Modus Lama

Tahun 2011 Polsek Kemayoran pernah mendapat ancaman makanan beracun dari teroris.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Feb 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 15:31 WIB
20151029-Kapolda Metrojaya Irjen Tito Karnavian-Jakarta
Kapolda Metrojaya Irjen Tito Karnavian (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengaku telah menerima informasi terkait ancaman teroris meracuni makanan polisi. Menurut Mantan Kapolda Papua ini modus tersebut bukan tergolong baru.

"Itu bukan modus baru, dulu tahun 2009, 2010 pernah kita tangkap dan divonis. Dia masukin minuman beracun di satu polsek di Jakarta Pusat. (Pelaku) Sudah ditangkap dan sidang terbuka," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Meski demikian, Polda Metro Jaya tidak menganggap remeh ancaman para teroris yang menyasar kepolisian. Langkah antisipatif dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.

"Antisipasi sudah kita sampaikan ke anggota," ujar Tito.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan bahwa pihaknya saat ini tengah mewaspadai aksi teror dari kelompok teroris yang menggunakan racun sianida.

Badrodin menduga komplotan teroris tersebut meniru kasus dugaan pembunuhan yang dialami Wayan Mirna Salihin. Di mana wanita yang akrab disapa Mirna itu tewas setelah menyeruput minuman kopi di sebuah kafe di Jakarta Pusat.

"Bisa saja itu terjadi, makanya saya katakan ancaman terhadap anggota Polri bisa dengan bom, penembakan, bisa saja dengan senjata tajam, bisa racun. Semua yang bisa dilakukan," kata Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin 15 Februari 2016.

Dia mengakui, pada 2011 kelompok teroris pernah menyerang polisi menggunakan instrumen racun di Polsek Kemayoran, Jakarta, tetapi operasi itu gagal. "Menggunakan racun bukan yang pertama karena dulu pernah dilakukan di Polsek Kemayoran," ucap Badrodin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya