Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan bahwa pihaknya saat ini tengah mewaspadai aksi teror dari kelompok teroris yang menggunakan racun sianida.
Ia menduga komplotan teroris tersebut meniru kasus dugaan pembunuhan yang dialami Wayan Mirna Salihin. Di mana wanita yang akrab disapa Mirna itu tewas setelah menyeruput minuman kopi di sebuah kafe di Jakarta Pusat.
"Bisa saja itu terjadi, makanya saya katakan ancaman terhadap anggota Polri bisa dengan bom, penembakan, bisa saja dengan senjata tajam, bisa racun. Semua yang bisa dilakukan," kata Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengakui, pada 2011 kelompok teroris pernah menyerang polisi menggunakan instrumen racun di Polsek Kemayoran, Jakarta, tetapi operasi itu gagal. "Menggunakan racun bukan yang pertama karena dulu pernah dilakukan di Polsek Kemayoran," ucap Badrodin.
Dia menambahkan, ancaman teroris dengan menggunakan racun sudah ia kantongi dari informasi intelijen. Sehingga, ia pun menginstruksikan seluruh jajarannya agar mewaspadai berbagai macam ancaman teror, khususnya yang menggunakan racun.
"Kita sudah sampaikan ke seluruh jajaran waspadai makanan, kantin, minuman itu harus diwaspadai. Ini bagian antisipasi. Oleh karena itu, kita sampaikan ke seluruh jajaran untuk menghadapi ancaman teror yang memang ditujukan untuk Polri. Memang ditujukan ke markas Polri, termasuk pejabat Polri," tandas dia.