Metro Sepekan: Babak Baru Kombes Krishna dan Pentolan Kalijodo

Rencana penertiban Kalijodo masih menjadi perbincangan hangat dalam sepakan ini.

oleh Oscar FerriAudrey SantosoMuslim AR diperbarui 22 Feb 2016, 06:12 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2016, 06:12 WIB
20160216-Kalijodo-Jakarta-Daeng-Azis-Gempur-M-Surya
Tokoh Kalijodo Daeng Azis berjalan saat Sosialisasi Relokasi warga kalijodo Kecamatan Tamboradi, Jakarta, Selasa (16/2). Kawasan Kalijodo akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan tawaran bagi warga untuk beralih profesi. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2001, Komisaris Besar Krishna Murti punya cerita di Kalijodo. Sebulan dia bertugas, seorang dedengkot di kawasan prostitusi, judi, dan minuman keras, Abdul Aziz atau Daeng Aziz, menodongkan pistol ke arahnya saat pecah bentrok antar kelompok di sana.

Besoknya situasi Kalijodo yang sempat mencekam reda. Krishna yang saat itu menjabat Kapolsek Penjaringan, langsung bergerak cepak menangkap pelaku penodongan, Daeng Azis. 290 preman lain mulai dari kaki kanan Aziz atau kelompok lain di sana dibekuk.

"Preman Kalijodo sudah habis, sudah saya ratain," ujar Krishna saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa 16 Februari 2016.

Lama tidak terdengar, geliat Kalijodo kembali terdengar pasca kecelakaan maut Fortuner B 901 RFD di kilometer 15 Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin 8 Februari 2016. Empat nyawa melayang dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu.

Krishna kembali dihadapkan dengan Kalijodo. Tentunya dalam pertemuan yang berbeda sejak 15 tahun lalu. Saat ini dia dihadapkan dengan upaya pemerintah dalam rencana penertiban kawasan tersebut. Mau tidak mau, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya ini akan berhadapan dengan Aziz.

Sinyal kuat tidak akan memberi ampun pada Aziz terdengar jelas dari mulut perwira menengah Polri ini. Dia menunjuk kafe milik Aziz yang akan menjadi sasaran pertama penertiban, bila empunya kafe menolak ditertibkan.

"Kalau ini (menunjuk kafe Daeng Aziz) yang menolak, yang punya rumah ini, rumahnya dihancurkan lebih dulu," ucap Krishna di pelataran parkir kafe milik Daeng Aziz.

Detik-detik Kaijodo rata dengan tanah terangkum dalam Metro Sepekan kali ini. Selain juga kabar lainnya yang dirangkum selama sepekan terakhir.

Ada kabar mengenai respons Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mendengar nama Aziz yang digadang-gadang sebagai pentolan Kalijodo.

Ada pula kisah bayi malang yang diduga ditinggal orangtuanya di teras salah satu rumah warga di Tangerang. Dan, teranyar mengenai proses hukum kasus dugaan pencabulan tehadap anak di bawah umur yang dilakukan pedangdut Saipul Jamil.

Berikut rangkuman berita Metro Sepekan yang dihimpun Liputan6.com.


1. Kata Ahok Soal Daeng Aziz Si Pentolan Kalijodo

Basuki Tjahaja Purnama | Via: liputan6.com

Pentolan kawasan Kalijodo, Daeng Aziz mendatangi Komnas HAM dan DPRD DKI Jakarta terkait rencana penertiban kawasan Kalijodo, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak mengenal sosok Daeng Aziz. Meski nama Aziz sangat dikenal saat kasus dugaan penodongan pistol ke polisi.

"Aku enggak tahu," singkat Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin.

Selengkapnya...

2. Kombes Krishna Murti: Preman Kalijodo Sudah Saya Ratain

Seorang netizen Facebook meminta Kombes Pol Krishna Murti menangkap Jonru. Dan beginilah jawaban Krishna Murti.

Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti punya pengalaman panjang menangani sengkarut masalah Kalijodo. Saat itu perwira menengah tersebut menjabat Kapolsek Metro Penjaringan.

Saat menyelidiki adanya korban bentrok antar kelompok Sulawesi Selatan yang mendominasi Kalijodo, Krisha ditodong seorang pentolan kawasan tersebut, Daeng Azis. Dia adalah pengusahan yang memiliki lapak perjudian dan kafe-kafe.

Meski sempat lolos, Krishna membekuk Daeng Azis dan menyeretnya ke meja hijau atas dakwaan kepemilikan senjata api.

Selengkapnya...

3. Secarik Kertas Temani Bayi Malang Ini di Depan Pintu Rumah Warga

Bayi malang ini ditemukan warga dengan secarik kertas (istimewa)

Sesosok bayi diduga ditinggalkan orangtuanya di depan pintu rumah warga. Diduga, orangtua korban menitipkan bayi tersebut karena kesulitan ekonomi.

Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Poris Gaga Baru, Kecamatan Batu Ceper RT 05/01, Tangerang. Seorang warga kaget ketika dia mendapati bayi laki-laki diselimuti kain tergeletak begitu saja di depan rumah seorang warga bernama Saidi.

Bermula Rabu (17/2/2016) dinihari atau sekitar pukul 03.30 WIB, saat itu, Arsyid tetangga Saidi mendengar tangisan bayi yang sangat kencang.

Selengkapnya...

4. Orangtua Korban Pergoki Saipul Jamil Lakukan Pelecehan

Saipul tes kesehatan di Poliklinik Biddokes Polda Metro Jaya, hingga polisi menangkap pemuda penjual siswi SMA ke lelaki hidung belang.

Pedangdut Saipul Jamil (45) kembali berurusan dengan polisi. Kali ini, dia dilaporkan 2 bocah laki-laki yang mengaku diperlakukan tidak senonoh olehnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal membenarkan petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Kelapa Gading telah menerima laporan tersebut.

"Ada laporan dugaan tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak di lokasi kejadian Kelapa Gading, hari ini pukul 04.00 WIB. (Pelapor) Seorang anak laki-laki berinisial DS, pelaku yang dilaporkan berinisial SJ," Iqbal menjelaskan, ketika dihubungi, Kamis (18/2/2016).

Selengkapnya...

5. Cerita Bujuk Rayu Saipul Jamil Kelabui Remaja Pria DS

Pedangdut, Saipul Jamil. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Penyanyi dangdut Saipul Jamil menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Saiful mengakui mencabuli remaja pria berinisial DS di kediamannya di Jalan Kelapa Puan Timur RW 12 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
    
Status tersangka disematkan penyidik tak lama setelah pria yang kerap disapa Bang Ipul itu meminum teh hangat dan menyantap bubur ayam di atas meja penyidik Polsek Kelapa Gading. Dari pemeriksaan sementara yang diperoleh dari pelapor dan 3 saksi lainnya terungkap bahwa peristiwa pencabulan berawal saat Ipul tampil di salah satu stasiun televisi.

Selengkapnya...

6. Geledah Kafe Daeng Aziz di Kalijodo, Polisi Temukan Gudang Miras
Tokoh Kalijodo Daeng Azis saat mendatangi Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (15/2). Daeng ke Komnas HAM bermaksud mengadukan rencana relokasi red light district Kalijodo oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
 Aparat gabungan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya mulai menyisir semua kafe di kawasan Kalijodo, Jakarta. Salah satu kafe yang menjadi sasaran adalah Intan Cafe, yang dimiliki pentolan Kalijodo Daeng Aziz.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (20/2/2016) di lokasi, 5 wanita sempat diamankan di sana. Kelimanya langsung didata dan dites urine. Polwan yang mendata mereka menduga, mereka adalah pekerja seks komersial serta muncikari.

Polisi anti huru hara pun dikerahkan ke kafe tersebut. Mereka menjaga ketat kafe milik pentolan Kalijodo tersebut. Bukan hanya itu, polisi juga menemukan 1 gudang berisi penuh minuman bir yang masih terisi.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya