Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta yang masuk dalam radar tim penjaringan ‎Partai Hanura pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Namun, Hanura tak mau bernegosiasi dengan TemanAhok jika ingin mengusung Gubernur DKI jakarta itu.
"(Hanura) ini parpol yang punya garis jelas," ujar Ketua DPD Hanura DKI Jakarta, Mohammad Ongen Sangaji di Jakarta, Minggu 28 Februari 2016.
Menurut Ongen, syarat yang diajukan relawan TemanAhok itu justru terkesan melecehkan institusi partai. Apalagi keputusan pencalonan ada di tangan DPD Partai Hanura DKI, bukan DPP. Sebab selama ini, jika ada partai yang ingin meminang, Ahok selalu mengatakan harus bertemu dengan TemanAhok terlebih dahulu.
"DPP kan ikut saya. Saya ini panglima. Harusnya TemanAhok ke saya. Kalau sowan, saya turun jadi kapten. Hanura bersikap sama bagi seluruh kandidat,"‎ ujar dia.
Baca Juga
Partai Hanura dikenal memiliki hubungan yang cukup harmonis dengan Ahok. Namun, meski menyatakan dukungannya kepada Ahok, tapi partai besutan Wiranto itu belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Memutuskan siapa bakal cagub bukan hal gampang," kata Ongen.
Menurut Ongen, memilih sosok bakal cagub DKI memerlukan pertimbangan yang sangat matang. Selain itu, kata dia, partai juga harus mengedepankan kehendak rakyat Jakarta.
"Hanura harus berada di tengah rakyat untuk mengetahui, siapa tokoh yang diinginkan untuk memimpin Jakarta," tandas dia.
Lebih jauh, Ongen mengingatkan kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura agar tidak mudah terprovokasi pihak manapun.
"Kita wajib mengedepankan sopan santun, jangan bicara kasar. Kader Hanura maupun para pengurus baru harus bisa menjadi pelopor etika," ucap Ongen.