JK Anjurkan Lihat Gerhana Matahari Meski Pakai Kacamata Khusus

JK belum menentukan di mana akan menyaksikan gerhana matahari tersebut.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 29 Feb 2016, 20:38 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016, 20:38 WIB
20151019- Jusuf Kalla-Jakarta
Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla saat wawancara khusus dengan Tim Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/10/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana matahari total akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan fenomena alam yang langka tersebut merupakan kesempatan Indonesia menebus kesalahan masa lalu.

"Untuk mengoreksi kejadian tahun 1983, di mana orang diajar salah, untuk tidak bisa melihat dan harus tinggal di rumah. Itu kesalahan besar. Oleh karena itu, dianjurkan justru untuk dilihat walaupun harus pakai kacamata khusus," tegas JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/2/2016).

JK menuturkan masih belum menentukan lokasi untuk menonton fenomena gerhana matahari total tersebut. Ia menjelaskan sulit untuk mencari tempat menginap yang kosong, karena sudah dipesan jauh hari. 

"Lagi diatur tempatnya. Nantilah diatur. Saya masih baru cari tempat yang kosong," tegas JK.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan pihaknya sudah mempromosikan fenomena alam langka ini sejak 2015 lalu.

Arief menyampaikan target kunjungan bisa mencapai 100 ribu turis asing dengan penerimaan devisa Rp 1,56 triliun. Sedangkan, turis nusantara diperkirakan mencapai 5,1 juta dengan asumsi perputaran uang Rp 3,8 triliun.

Gerhana matahari total itu akan melewati 12 provinsi. Yaitu Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya