Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla, memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait polemik pelarangan penjualan gas LPG 3 kilogram di tingkat pengecer. Masukan ini disampaikan dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, yang turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa Jusuf Kalla menyoroti kebijakan terkait LPG yang sudah ada sejak masa jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Advertisement
Baca Juga
|Ya, Pak JK berbicara tentang LPG, bahwa kebijakan ini sudah ada sejak beliau menjabat sebagai Wakil Presiden di periode pertama," ujar Bahlil di Istana Kepresidenan.
Advertisement
Bahlil menjelaskan bahwa Jusuf Kalla menekankan pentingnya penataan agar harga gas LPG 3 kg bisa merata di seluruh lapisan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa salah satu kebijakan yang diambil adalah menjadikan pengecer sebagai sub-pangkalan.
Bahlil menjelaskan, distribusi gas 3 kg dimulai dari Pertamina ke agen dengan harga sekitar Rp12 hingga Rp13 ribu, kemudian dari agen ke pangkalan seharga Rp16 hingga Rp17 ribu. Namun, dari pangkalan ke pengecer, Pertamina kesulitan mengendalikan harga, yang kadang mencapai di atas Rp20 ribu, bahkan hingga Rp30 ribu.
Lebih lanjut, Bahlil menambahkan bahwa subsidi untuk masyarakat terkait gas 3 kg belum mengalami perubahan sejak era Jusuf Kalla. Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika terus meningkat.
"Di masa itu, kurs dolar, menurut Pak JK, masih Rp8 ribu. Sekarang sudah mencapai Rp16 ribu," tandas Bahlil.
Â
Â
Â
Prabowo Perintahkan Bahlil Reformasi Subsidi LPG
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan reformasi subsidi gas elpiji 3 kilogram (kg) sehingga tepat sasaran ke masyarakat membutuhkan.
Hal ini usai polemik aturan baru penataan subsidi yang menyebabkan kelangkaan gas elpiji 3 kg dan membuat masyarakat antre panjang.
"Bapak Presiden memerintahkan ke saya sejak dari tadi malam, tadi pagi sampai dengan hari ini. Tugas kami atas arahan Bapak Presiden adalah memastikan seluruh proses subsidi tepat sasaran," kata Bahlil usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Selain itu, kata dia, Prabowo meminta agar tata kelola pendistribusian gas elpiji 3 kilogram diperhatikan. Prabowo ingin masyarakat tak lagi kesulitan dalam mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
"Yang kedua, tata kelolanya harus baik. Yang ketiga, rakyat dipastikan harus segera mendapat apa yang menjadi kebutuhan mereka, terutama menyangkut elpiji. Jadi harus dapat, jangan jauh-jauh kata Bapak Presiden," ujarnya.
Advertisement