Barometer Pekan Ini: Saat Polisi Lepas Kendali

Seperti tak memiliki hati, Petrus membunuh 2 anak buah cinta mereka yakni Febian dan Amora.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Mar 2016, 19:22 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2016, 19:22 WIB
Barometer Pekan Ini: Saat Polisi Lepas Kendali
Seperti tak memiliki hati, Petrus membunuh 2 anak buah cinta mereka yakni Febian dan Amora.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi itu terlalu menyakitkan dan merapuhkan Windri. Namun, Ahad sore pekan lalu (28 Februari 2016), Windri harus kembali ke rumah di kompleks Rumah Dinas Polres Melawi, Kalimantan Barat, tempat tragedi itu terjadi.

Hari itu, polisi menyertakannya dalam prarekonstruksi peristiwa yang telah mengoyak hidupnya.

Kejadian itu terjadi kurang dari 2 hari sebelumnya. Jumat malam jelang Sabtu dini (26 Februari 2016), suaminya yakni Brigadir Petrus Bakus, polisi anggota Satuan Intelkam Polres Melawi, menjelma menjadi monster mengerikan.

Seperti tak memiliki hati, Petrus membunuh 2 anak buah cinta mereka, Febian (5) dan Amora (3). Tak hanya membunuh, Petrus juga memutilasi tubuh anak-anak tak berdosa itu.

Setelah menghabisi anak-anaknya, ia hendak membunuh istrinya, Windri.

Ketika menyadari Petrus akan menghabisinya, Windri meminta suaminya itu mengambilkan air minum. Permintaan itu dituruti.

Saat Petrus pergi mengambil air minum, Windri lari secepatnya meminta pertolongan.

Petrus diringkus dan dibawa ke Mapolres Melawi. Pemeriksaan terhadap Petrus melibatkan tim psikiater dari Mabes Polri.

Berdasarkan pemeriksaan awal, ada dugaan polisi itu mengidap masalah kejiwaan jenis skizofrenia sejak kecil. Dia misalnya, mengaku sering mendengar bisikan-bisikan yang tak jelas dari siapa.

Tindakan keji Brigadir Petrus Bakus sangat mengherankan. Selama ini, rekan-rekannya di Polres Melawi mengenalnya sebagai pribadi yang normal.

Hingga kini, pengusutan kasus mutilasi oleh Brigadir Petrus terus berjalan. Polisi terus mengumpulkan alat bukti, termasuk keterangan 10 saksi.

Petrus Bakus sudah ditahan di Mapolres Melawi sebagai tersangka. Berlapis jerat hukum dikenakan padanya, termasuk pasal tentang pembunuhan terencana yang hukuman maksimumnya mati.

Windri, dalam duka yang terlalu menyakitkan, kini hanya bisa mengenang senyum indah kedua buah hatinya. Ya, Febian dan Amora, yang takkan bisa ia lihat lagi.

Saksikan selengkapnya dalam Barometer Pekan Ini yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (5/3/2016) di bawah ini.

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya